Mengajak dan memberi contoh kepada kami, menangkupkan dua telapak tangan dan menggembung di bagian tengah.
Posisi tangan persis di depan dada atas, kemudian tangan begerak dengan menggeser pergelangan tangan seirama musik dimainkan.
Filosofi godang mula, tanda memberi hormat kepada tamu yang datang.
"Gondang somba" lanjutnya
Dua telapak tangan dibuka menghadap ke depan, kemudian pergelangan digerakkan. Dibarengi langkah ke depan ke belakang, mengikuti ketukan irama musik.
Gerakan ini adalah simbol doa permohonan kepada Tuhan, agar acara berjalan lancar.
"Gondang liat" teriak Albert.
Menari berkeliling dengan mengombinasikan gerakan tangan gondang somba, pada sela jari diselipkan saweran.
Saweran menjadi wujud persembahan, berupa beras atau padi atau  bisa digantikan uang.
Kami bergerak mengikuti langkah pemandu, kemudian menghampiri patung sigalegale.
Di depan patung kami berhenti sejenak, menyelipkan saweran di saku baju yang dikenakan patung sigalegale.
"Gondang horas", kali ini saya melihat bang Albert memegang kain ulos di bagian agak bawah dengan dua tangan kemudian diangkat ke atas.
Sebagai pernanda acara telah berjalan dengan lancar, semua penari diajak meneriakkan kata Horas tiga kali
"Horas - Horas - Horas"