Beberapa metode operasi diaplikasikan RS. PON, antara lain operasi bedah mikro (clipping aneurisma) atau dengan teknik minimal invasif endovaskular (coiling aneurisma).
Sementara itu untuk mengevaluasi secara detail kelainan pembuluh darah otak, membutuhkan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography), yang hasilnya dapat membantu menentukan jenis terapi terbaik untuk menangani kasus aneurisma ini.
Kemudian mengaplikasikan teknologi minimal invasif (endovaskular) untuk tata laksana aneurisma ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan terkini adalah pemasangan cerebral flow diverter, sebagai upaya meningkatkan prosentase keberhasilan pengobatan aneurisma (hingga 95%).
Metode cerebral flow diverter memiliki keunggulan ; Prosedur relatif cepat, Pasca-tindakan tidak perlu perawatan ICU, Mengurangi lamanya rawat inap, Lebih nyaman untuk pasien, dan  Tidak ada luka sayatan.
----
Kemanjuran penggunaan metode minimal invasif diamini Dallas dan dikuatkan Kadhita, bahwa tindakan coiling di RS PON membuat darah tidak masuk ke kantong aneurisma yang pecah.
Coiling sendiri adalah tindakan memasukkan coil melalui akses pembuluh darah ke lokasi target, Dengan tindakan ini, diharapkan pasien tidak akan kembali mengalami pecah pembuluh darah.
Support system dari keluarga atau orang terdekat sangat penting, faktor kecacatan, perawatan, tenaga, dan biaya besar perlu dipahami oleh penderita aneurisma otak dan keluarga.
Sebagai peserta, sungguh zoom bersama RS. PON sangat bernas. Â Selain mencerahkan, juga menjadi pengingat bagi diri sendiri.
So, mari kita jaga kesehatan sedari sekarang.Â
Semoga bermanfaat.