Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Metode Terkini Penanganan Pecah Pembuluh Darah di Otak Tanpa Pembedahan

17 September 2021   16:01 Diperbarui: 17 September 2021   16:34 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar - dokpri

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang bahaya aneurisma otak.

Bulan September setiap tahunnya, dicanangkan sebagai Brain Aneurysm Awarness Month. Tahun ini mengangkat tema 'Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Lives'.

"Selain meningkatkan awareness masyarakat akan aneurisma otak ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak, atau akan lebih baik bila dapat ditangani sebelum aneurisma tersebut pecah" jelas dr. Abrar Arham, Sp.BS.

Saya mencatat beberapa hal penting selama zoom meeting, diantaranya faktor resiko aneurisma (perlu digaris bawahi) ; hipertensi, usia > 40 tahun , Perempuan (bukan berarti pria tidak ya) , merokok, genetik.

Gejala aneurisma :  nyeri di sekitar mata, mati rasa di salah satu sisi wajah , pusing dan sakit kepala, kesulitan berbicara, keseimbangan terganggu, sulit berkonsentrasi atau memiliki daya ingat yang lemah, gangguan penglihatan atau melihat ganda .

Gejala pecahnya aneurisma : penglihatan terganggu, mual dan muntah, kehilangan kesadaran, kejang, sulit berbicara, lumpuh atau kelemahan pada tungkai atau salah satu sisi tubuh

Metode Terkini penanganan Pecah Pembuluh Darah di Otak Tanpa Pembedahan 

Tangkapan layar - dokpri
Tangkapan layar - dokpri

RS. PON, sampai saat ini, telah menangani kurang lebih 100 kasus aneurisma otak setiap tahunnya.  Penanganannya membutuhkan kolaborasi dokter dari multi disiplin, yaitu melibatkan dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist, dan lain sebagainya.

Tak kalah penting adalah ketersediaan peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai dan mutakhir. Sehingga kasus aneurisma otak bisa ditangani dengan baik, dan memiliki tingkat keberhasilan cukup baik.

Pemeriksaan penunjang diperlukan adalah : MRI, untuk mendeteksi ada tidaknya aneurisma otak, CT scan, untuk memastikan ada tidaknya perdarahan di otak akibat pecah atau bocornya aneurisma otak, Angiografi otak, untuk memastikan ada tidaknya kelainan di pembuluh darah otak, termasuk mendeteksi aneurisma otak. Angiografi bisa dilakukan dengan CT scan (CTA) atau dengan MRI (MRA).

dok. panitia
dok. panitia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun