Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Biarkan Dietmu Sebatas Wacana!

7 Desember 2019   21:41 Diperbarui: 8 Desember 2019   17:21 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diet| Sumber: Pixabay/stevepb

Meskipun jujur saja, saya sendiri sampai sekarang jatuh bangun menjalankan pola makan dan gaya hidup sehat. Masih saja tergoda makan manis dan gurih, atau kadang suka malas olahraga meski sudah direncanakan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kembali ke komentar dan pertanyaan beberapa teman, saya bisa menebak bagaimana endingnya. Penjelasan panjang lebar itu, biasanya akan menjadi sekadar penjelasan saja. 

Si penanya yang terlihat menyimak dengan tekun, nyatanya tidak berubah pola makan dan pilihan jenis asupan.

Saya tidak kaget, karena sikap semacam ini, persis seperti kelakuan saya dulu. Keinginan diet itu seperti busa, menggelembung dan membesar. Tetapi tak lama kemudian pecah, dan kita tidak tahu ke mana jejaknya.

Keinginan diet yang hanya sekadar wacana, sudah kerap saya alami dan rasakan. Tidak bergegas menerapkan ilmu dan caranya, karena saking kalahnya dengan hawa nafsu.

Jangan Biarkan Keinginan Dietmu Sebatas Wacana
Saya sangat sepakat, bahwa setiap kita membutuhkan momen "ajaib" itu. Bahwa kita sangat membutuhkan, sebuah keadaan yang membuat diri ini terpojokkan. Sehingga kita tidak punya pilihan lain, bahwa mau tidak mau kita harus berubah.

Dan akibat pola makan dan gaya hidup tak sehat, akhirnya mengantar saya pada titik nadir (atau "ajaib") itu. Pada suatu tengah malam tiba-tiba badan saya kesakitan, digerakkan sedikit saja sakitnya minta ampun. 

Pada kondisi seperti ini, ternyata yang mengantar saya menemukan momen kuat untuk move on.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Motivasi untuk berubah (kala itu) bertambah kuat, setelah diagnosis dokter menyatakan ada potensi pelemahan hati dan hipertensi. Saya terlecut melepaskan diri dari penyakit berbahaya, segera melakukan perombakan secara total.

Saran dan petuah ahli nutrisi dengan sepenuh hati dan kesadaran saya turuti dan jalani. Misalnya ajakan untuk memilih dan memilah jenis asupan, menghindari asupan gula, santan dan gorengan. 

Kemudian menggantinya dengan asupan kaya serat, dan tidak lupa untuk rutin berolahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun