Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanitaku, Biarkan Aku Berlagu!

21 Maret 2024   21:55 Diperbarui: 21 Maret 2024   21:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com

Orang lelaki tertawa saat berpapasan. Ku menggendong gitar melangkah mengikuti jalan pikiran. Aku pikir aku akan terbiasa dari semua yang tak terbiasa.
Yah, aku tidak tahu kenapa aku mencintamu seperti aku. Tak seorangpun di dunia ini yang bsa cocok denganmu. Di luar mereka melagukan lelaki yang malang.

Aku bekerja di klub sebagai penyanyi musik rakyat, dan aku mengenalmu dari musik blues yang bergelandang di sudut-sudut biru yang gelap.

Aku melihat pertama parasmu buram, bahkan sampai saat kini pun wajahmu sulit ku kenal. Membikin pikiranku sering rindu untuk menerka seperti apa parasmu sebenarnya?
Tapi aku nggak bisa menemukannya, lalu membiarkannya saja pencarian rindu wajahmu dari waktu ke waktu.

Aku pulang ke rumah tadi malam, kau bahkan tidak mengijinkanku masuk. Itu kerap terjadi di setiap akhir minggu.
Aku membawa bayaran mingguanku! Aku berteriak di depan kayu pintu.

Tapi perempuan itu bergeming, dia seperti singa tidur demikian caranya mengambil waktu ujung pekannya. Lalu aku tidur di sisi dinding samping luar, di bawah kelebihan atap kamar.  

Pagi buta pintu terbuka dan dia menghampiriku, tangannya merogoh dompet di saku celanaku dan mengambil semua uang, lalu meningalkanku.

Hei! mama cantik aku lapar! Aku berteriak. Perempuan itu tak berpaling hanya satu jari manisnya terangkat. 

Akupun masuk ke dalam dan mendapati pagi memang berantakan, mengambil potongan burger bernoda lipstik dan menelannya sebelum aku meluruskan lelap.

Petang hari aku terbangun, masih sendiri tanpa kehadirannya. Dia akan pulang lebih gelap dari gelapku, aku mengambil shower dan menyegarkan tubuh.

Sekelar mandi aku mencoba menyapukan meja dan lantai yang bala meskipun sia-sia juga nantinya. Lalu aku memainkan gitar sembari menanti waktu pertunjukan klub.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun