Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menafkahi Keluarga dari Ngeblog, Kenapa Tidak!

4 Mei 2019   06:03 Diperbarui: 11 Mei 2019   13:29 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas ngeblog saja ya, emang istrinya kerja kantoran?"

Saya pernah (beberapa kali) mendapat pertanyaan semacam itu, dan di dalam intonasi suara yang tertangkap gendang telinga seperti ada yang disimpan di benak penanya.

"Ya, Saya Seniman !" Ujar Dian Sastro mantap

Kompasianers, saya yakin sudah sangat familiar dengan nama Dian Sastro dong, artis seni peran dengan beberapa judul film yang sudah tidak asing. Ketika saya mendatangi sebuah acara peluncuran produk, Dian Sastro hadir sebagai bintang iklan sekaligus bertindak sebagai narasumber.

Pada sebuah sesi talkshow, ada insight keren saya dapatkan dari alumni fakultas Filsafat UI ini, bahwa kita musti bangga dan percaya diri dengan pekerjaan yang kita jalani (pekerjaan yang baik tentunya). Sekarang coba saya mau tanya, siapa menyangsikan kualitas akting perempuan yang biasa disapa "DiSas" ini?

Berkat permainan yang gemilang, beberapa judul film yang memasang namanya sebagai peran utama, berhasil menyabet penghargaan bergengsi. Dian termasuk artis bertalenta yang diperhitungkan, hampir semua judul film dibintangi laris di pasaran dan diterima khalayak luas. Namanya seolah, menjadi jaminan keberhasilan atas peran yang dibawakan.

Menurut pemeran Aruna di film "Aruna dan Lidahnya" ini, kunci yang dia pegang adalah bangga dengan pekerjaan yang dilakoni. Perasaan bangga pada pekerjaan inilah, yang (niscaya) akan memicu rasa percaya diri dan totalitas atau kesungguhan dalam bekerja.

Dian Sasto- dokpri
Dian Sasto- dokpri
Kalau seseorang sudah bersungguh-sungguh, maka dia akan sepenuh hati mengerjakan apa yang sedang dihadapi dan siap dengan segala resiko. Ibarat kata, mau pergi pagi pulang malam, atau musti pindah naik kendaraan umum sambil terkantuk di jalanan tidak peduli, semua ketidakenakan sama sekali tidak mengendorkan semangat. 

Hal ini berlaku untuk semua pekerjaan secara umum, apapun kalau dikerjakan dengan hati riang, maka segala kelelahan dan aneka rupa rintangan tidak akan menyurutkan langkah. 

"Jadi banggalah dan bersungguh-sungguhlah dengan apapun yang kalian kerjakan (sekali lagi pekerjaan yang baik ya)", begitu pesan Dian Sastro, yang saya tangkap sepanjang perbincangan kala itu.

"Ya, saya seniman,"ulang Dian Sastro mantap, seolah menunjukkan kepada kami peserta talkshow, bahwa dia bangga menjalani profesinya sebagai seniman atau pemain film.

wefie bersama DiSas- dokpri
wefie bersama DiSas- dokpri
-------

"Mas ngeblog saja ya, emang istrinya kerja kantoran?"

Saya pernah (beberapa kali) mendapat pertanyaan semacam itu, dan di dalam intonasi suara yang tertangkap gendang telinga seperti ada yang disimpan di benak penanya. Entahlah, apa saya saja yang sedang terlalu perasa atau baper, tapi dalam pertanyaan di atas, seperti ada nada menyangsikan (meski saya pikir ada juga nada merendahkan) dengan pekerjaan ngeblog.

Saya menangkap di kalimat pertanyaan tersebut, terbalut pertanyaan bersayap, sebuah kesan laki-laki yang sudah menjadi suami dan ayah, apa cukup menafkahi keluarga dengan ngeblog saja. Selanjutnya, (masih perasaan saya nih) kepala keluarga yang ngeblog, dimungkinkan "mengandalkan" penghasilan dari pihak istri -- semoga perasaan saya salah, hehehe.

Kali pertama mendapat pertanyaan seperti itu, (jujur, tidak bisa dipungkiri) sempat ada perasaan kesal menyelinap. Tetapi setelah dua tiga kali mendengar pertanyaan sama, akhirnya saya terbiasa dan berdamai, kemudian dengan santai menjawab seperlunya (sebatas apa yang ditanyakan)

"Istri saya ibu rumah tangga," jawab saya tidak terpancing.

Sejak dari awal menikah, (tanpa intervensi saya) memang istri ingin menjadi ibu rumah tangga untuk mengurus anak-anak. Saya semula ragu dengan pilihan ini, bahwa hidup di kota besar dan dari satu sumber pendapatan. Namun, saya meyakini bahwa rejeki tidak tertukar, kami bisa menjalani dan kini setelah anak-anak besar, istri berjualan secara online.

"Oooo" balasnya, seperti ada rasa tidak enak.

Kemudian biasanya, si penanya langsung mengalihkan pembicaraan ke topik lain, berusaha mencairkan suasana dengan guyonan, dan saya sudah tidak mempermasalahkan.

Wefie di acara blogger- koleksi pribadi
Wefie di acara blogger- koleksi pribadi
Menafkahi Keluarga dari Ngeblog

Tidak bisa dipungkiri di luaran terjadi, (pada kenyataannya) sebagian orang masih beranggapan, bahwa pekerjaan ngeblog dianggap sampingan, karena hasilnya belum besar. Jangankan orang lain (yang bukan blogger), bloggernya sendiri juga belum terlalu yakin untuk sepenuhnya focus pada dunia ngeblog.

Masih banyak blogger yang sebagai pekerja kantoran (baik swasta maupun sebagai ASN), hanya bisa datang di acara blogger saat weekend atau tanggal merah (meskipun ada juga yang datang pas jam kerja). Apakah sikap atau pendapat tersebut salah? untuk kasus ini, tidak ada jawaban salah atau benar, semua pendapat dan sikap syah-syah saja.

Seperti halnya Dian Sastro, di dunia blogging muncul beberapa nama blogger cukup terangkat karena konsistensinya. Saya pernah bersua dengan travel blogger, Febrian, karena ingin total dia berketetapan hati meninggalkan pekerjaan lain dan fokus sebagai travel blogger.

saya bersama Febrian- swafoto pribadi
saya bersama Febrian- swafoto pribadi
Buah dari keyakinannya, kini Febrian dikontrak memandu acara traveling, disponsori sebuah Kementerian untuk ditayangkan di official youtube Kementerian bersangkutan. Berbekal keyakinan inilah, lajang asal Garut ini bisa mengunjungi tempat-tempat cantik di negeri tercinta, sudah traveling gratis, mendapat bonus berupa upah yang relatif besar.

----

Saya, tentu masih sangat jauh, kalau dibandingkan dengan Febrian yang travel blogger terkenal atau beberapa blogger ternama lainnya. Dulu saya pernah bekerja di media, hingga akhirnya memutuskan resign, semula untuk merintis usaha kecil-kecilan di rumah bareng istri dan pengin punya lebih banyak waktu bersama anak-anak.

Pada perjalanan, betapa membangun usaha tidak semudah dibayangkan dan direncanakan, akhirnya usaha tidak jalan dan tidak dilanjutkan. Pada situasi demikian, saya tidak punya pilihan lain, selain memaksimalkan dan memanfaatkan sebagian besar waktu untuk ngeblog.

Terhitung jalan tujuh tahun (mulai Januari 2012), saya sudah tidak berstatus pekerja kantoran, dan mendapatkan income dari ngeblog serta pekerjaan lain berkaitan dengan ngeblog dan sosmed. Saya bisa buktikan sendiri, sampai sekarang Insyaallah bisa menafkahi keluarga, menyekolahkan dua anak (SMP dan SD) hasil dari ngeblog.

Entah dari mana dan bagaimana jalannya, saya selalu meyakini bahwa selama manusia terus berusaha maka pintu rejeki akan terbuka dari arah yang tanpa diduga. Betapa semesta (sesungguhnya) memiliki mekanismenya dan patuh pada hukum kehidupan, yang akan berlaku dan diberlakukan pada siapa saja yang meyakini.

Lalu, bagaimana persiapan di masa mendatang, apa terus mengandalkan ngeblog? Kalau saya nih, hadapi saja yang terjadi hari ini dengan sebaik dan semampu kita bisa. Urusan hari nanti, (lagi-lagi) biarlah menjadi hak prerogatif Sang Pemilik Semesta, dan saya yakin hari esok sebenarnya tergantung pada bagaimana kita menghadapi hari ini, Ye kan.

Maka, dari serangkaian perjalanan dan persuaan dengan sosok-sosok inspiratif, tidak ada salahnya seorang blogger bangga dengan pekerjaan tengah dijalani. "YA, Saya Blogger!" sudah selayaknya kata ini dengan mantap diucapkan.

So, menafkahi keluarga dari ngeblog, kenapa tidak!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun