Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Membeli Rumah Secara Cash Menjadi Sebuah Keniscayaan

1 Oktober 2017   17:42 Diperbarui: 1 Oktober 2017   18:44 2858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dipinjam dari rumah(dot)com

Menanggapi sikap ibu, saya meyakinkan bahwa anaknya masih punya tabungan. Bahwa barang yang dibeli, sama sekali tidak mengotak-atik tabungan.

"Tapi kalau gak beli teve, duitnya kan bisa buat nambah tabungan"

Coba, kalau punya orang tua kaya raya, mungkin anaknya sudah dibelikan rumah. Selesai urusan, tidak perlu pusing dan kebingungan. Tapi, ekonomi ayah dan ibu saya pas-pasan, tidak bisa berharap dibelikan rumah oleh orang tua.

-0-

rumah idaman adalah rumah yang menghadirkan ketentraman- dokumentasi pribadi
rumah idaman adalah rumah yang menghadirkan ketentraman- dokumentasi pribadi
Siapa sih tidak pengin, segera punya rumah sendiri. Bagi yang sudah berkeluarga, memiliki rumah sendiri pasti menjadi skala prioritas.

Saya sendiri, sudah merencanakan membeli rumah sejak jauh hari. Bahkan sebelum menikah, sudah merancang bayangan perihal rumah yang ingin ditempati. 

Sejak awal menikah, saya kerap mengajak istri mengunjungi pameran perumahan. Langkah kami perlahan mengayun, menyusuri stand demi stand yang ada di pameran. Satu demi satu brosur diambil, sebagai referensi untuk memilih rumah idaman.

Setiap membuka brosur, kami paling tidak sabar pada lembar kolom harga. Rasa penasaran menyeruak, ingin mengetahui angka mendapatkan rumah seperti gambar di brosur.

Dengan cekatan membuka fitur kalkulator di handphone, berhitung berapa total uang yang harus digelontorkan. Nyali mendadak ciut, melihat perbedaan mencolok antara harga cash dan cicilan.

Sebenarnya angka dilihat masuk akal, ada perbedaan signifikan pada setiap sistem pembayaran. Membeli rumah dengan cara mencicil dan atau tunai, masing masing memberi konsekwensi bagi pembelinya.

Membeli rumah dengan cara mencicil,  memiliki keringanan dari sisi waktu, pembayaran bisa diangsur hingga belasan tahun. Sementara membeli rumah dengan cara cash, mau tidak mau harus siap uang dalam jumlah besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun