Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antisipasi Virus Corona: Jepang Jemput Warganya di Wuhan, Indonesia Pasrah ke China

29 Januari 2020   14:11 Diperbarui: 29 Januari 2020   14:20 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Indonesia di Wuhan, China | Sumber gambar : radarbali.jawapos.com

Virus Corona telah begitu mengkhawatirkan semua orang dari berbagai belahan dunia. Meski berasal dari China, virus tersebut belakangan sudah melintasi batas benua seiring ditemukannya korban terinfeksi virus tersebut di Amerika Serikat, Prancis, Australia, Kanada, dan masih banyak lagi yang lain. Hal inipun semakin memantik kekhawatiran masyarakat, khususnya mereka yang sampai saat ini terisolasi di Kota Wuhan, China. Banyak warga negara lain yang tengah berada di Wuhan merasa frustasi terhadap kondisi mereka.

Beberapa mahasiswa asal Indonesia bahkan mengunggah video ke Youtube dan meminta pemerintah Indonesia agar bergegas mengevakuasi mereka dari tempat "mengerikan" tersebut. Namun pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) cenderung memasrahkan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang terisolir tersebut kepada pemerintah kota Wuhan. Dalam hal ini pemerintah kita merasa hanya bisa menunggu saja karena menganggap bahwa para WNI tersebut berada diluar wilayah teritori kementerian kesehatan Republik Indonesia.

Namun sebuah langkah berani justru diambil oleh pemerintah Jepang terhadap para warganya yang tengah terisolir di Kota Wuhan. Mereka tidak membiarkan warganya yang terjebak disana terabaikan dan menunggu "giliran" untuk terpapar virus mematikan itu. Sebuah tindakan evakuasi pun dilakukan oleh pemerintah Jepang dengan mengirimkan pesawat berkapasitas 200 orang.

Jepang sendiri menyatakan bahwa ada sekitar 650 orang warganya di Wuhan yang berharap untuk segera dievakuasi. Dalam rencana evakuasi ini pemerintah Jepang juga menyiapkan tenaga medis berjumlah empat orang per pesawat. Masih belum jelas berapa banyak jumlah pesawat yang nantinya akan dikirim oleh pemerintah Jepang guna mengevakuasi warganya yang berada di Wuhan. Namun sepertinya jumlahnya akan lebih dari satu pesawat.

Kita semua mengetahui bahwa virus Corona adalah sebuah ancaman berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun upaya perlindungan terhadap warga masyrakat dari masing-masing negara berpotensi berbeda-beda seperti halnya sikap pemerintah kita terhadap warga Indonesia di Wuhan dengan sikap pemerintah Jepang terhadap warganya disana. Padahal jumlah WNI kita disana "hanya" sekitar 243 orang. Lebih sedikit dari jumlah warga Jepang. Hanya saja memang jarak antara Wuhan ke Jepang tidaklah sebanding dengan jarak Wuhan ke Indonesia. Mungkin pertimbangan biaya evakuasi untuk mengeluarkan warga Indonesia dari Wuhan tidaklah sedikit. Terlebih memang jalur penerbangan katanya juga ditutup. Lalu bagaimana cara pemerintah Jepang bisa mengirimkan pesawatnya ke Wuhan?

Sejauh ini pihak pemerintah Indonesia masih sebatas pada upaya pemantauan kondisi WNI di Wuhan. Menurut kabar terakhir yang beredar, para WNI di Wuhan sampai saat ini masih dalam kondisi sehat. Pemerintah kemungkinan juga tengah berkoordinasi dengan pihak pemerintah China untuk memastikan kondisi serta perlindungan terhadap warga negaranya disana.

Barangkali kita memang belum bisa bertindak sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah Jepang yang mengevakuasi warganya keluar dari wilayah Wuhan. Hanya saja pemerintah Indonesia mesti bertindak proaktif guna memastikan keamanan dan kenyamanan hidup para WNI. Sampai saat ini kita temua tentu berharap agar wabah ini bisa segera dituntaskan. Kabar sembuhnya seorang warga dari virus Corona beberapa waktu lalu mungkin bisa menjadi angin segar sekaligus harapan baru bagi semua orang. Semoga wabah penyakit ini bisa segera berlalu.

 

Salam hangat,

Agil S Habib

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun