Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ingin Bebas Finansial? Menulislah

13 Juli 2019   07:13 Diperbarui: 14 Juli 2019   10:57 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis untuk meraih kebebasan finansial | Sumber gambar : http://strategimanajemen.net

Imam Al Ghozali pernah berkata, "Jika kalian bukan anak raja, menulislah!". Kalimat ini menjadi sebuah perenungan besar bagi kita bahwa menulis adalah sesuatu yang memiliki potensi besar untuk merubah hidup seseorang. Ia bisa menjadikan derajat "orang biasa" laksana keturunan para raja. 

Memiliki kedudukan yang terhormat. Menulis sama halnya dengan membuat sebuah warisan literasi sejarah yang kelak akan dibaca oleh generasi selanjutnya. 

Tidak hanya itu, menulis ternyata memiliki manfaat lain yang tidak kalah besarnya dibandingkan membentuk kredibilitas diri serta menciptakan jejak sejarah. Menulis membuat kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan kebebasan finansial (financial freedom).

Di erah digital seperti sekarang ini dimana tulisan-tulisan di setiap website, blog, media sosial, atau media masa online mendapatkan perhatian besar dari para pengguna internet sehingga sangat memungkinkan bagi suatu karya tulis untuk dimonetisasi dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. 

Tulisan dengan kualitas mumpuni dan mendapatkan apresiasi dari pembaca tentunya layak untuk diganjar dengan nominal tertentu. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Kompasiana melalui program K-Reward. 

Apabila tulisan kita terus-menerus menarik minat pembaca dari waktu ke waktu maka ia akan menjadi sumber penghasilan bagi penulisnya, biarpun saat itu sang penulis tengah tidur pulas di rumahnya masing-masing. 

Bukankah ini merupakan bagian dari passive income? Para pakar keuangan seperti Robert T. Kyosaki atau Anthony Robbin dalam setiap kali seminar yang mengajarkan cara menggapai kebebasan finansial selalu menekankan agar kita memiliki passive income. 

Penting bagi kita untuk berinvestasi pada suatu bidang agar kelak kita dapat memetik hasil disaat kita sudah tidak lagi bekerja atau mendapatkan gaji rutin bulanan. Seringkali, investasi yang digembar-gemborkan adalah tentang saham, reksadana, properti, atau sejenisnya. 

Butuh modal awal yang tidak sedikit untuk bisa ikut terjun menjadi investor pada beberapa bidang tersebut. Lantas bagaimana dengan mereka yang memiliki keterbatasan modal? Salah satu opsi yang bisa dipilih adalah dengan menulis.

Jika kita mampu membuat suatu tulisan berkualitas tinggi, menulis sebuah buku mega best seller yang terjual ribuan hingga jutaan eksemplar, atau memiliki viewers tulisan yang tinggi, maka kita dapat memperoleh penghasilan yang cukup besar. 

Sekali kita menulis, selama tulisan itu dibaca oleh orang-orang diluar sana maka tulisan itu akan menjadi sumber penghasilan bagi kita. Bayangkan jika kita menulis dalam jumlah yang banyak.

Mungkin sebagian dari kita ada yang beranggapan bahwa hal ini terlalu muluk-muluk. Mungkin sebagian orang berpandangan bahwa kondisi penulis buku di Indonesia tidak menjanjikan. 

Apapun opini pesimis yang pernah kita dengar, selama kita memiliki keyakinan bahwa menulis dapat memperbaiki kehidupan kita maka niscaya suatu hari nanti kita akan mendapati keyakinan kita itu dalam realitas. Ini adalah bagian dari hukum gaya tarik (the law of attraction). 

Tugas kita yang memang meyakini bahwa menulis mampu dijadikan  sandaran sebagai passive income kehidupan kita pada masa mendatang adalah terus menulis dan menulis seraya memperbaiki kualitas tulisan dari waktu ke waktu. 

Di zaman ketika Imam Al-Ghozali mengutarakan pendapatnya yang fenomenal "Jika kalian bukan anak raja, menulislah!", mungkin tidak ada yang berfikir bahwa sebuah tulisan saat dibaca mampu menghasilkan sejumlah finansial tertentu.  

Akan tetapi ternyata kini sudah cukup banyak situs internet yang bersedia membayarkan sejumlah uang kepada penulis yang menarik banyak viewer. Sejak dahulu hingga sekarang, tulisan ternyata tetap eksis sebagai suatu alat komunikasi dari masa ke masa. 

Warisan jejak peradaban masa lalu banyak dipelajari melalui tulisan-tulisan yang ditinggalkan oleh para pendahulu kita. Sebuah bukti bahwa menulis mampu menjadi sarana berbagi manfaat kepada sesama, bahkan bisa melewati jarak ruang dan waktu.

Kesempatan yang ada saat ini begitu terbuka lebar dan memanjakan setiap orang yang mau dan mampu menulis dengan baik. Setiap orang yang mendambakan kebebasan finansial di masa mendatang tidak cukup hanya membicarakannya. 

Mulailah mengeksekusi. Mulailah menulis. Hingga suatu saat kita menyadari bahwa apa yang kita tulis ternyata mampu memberikan manfaat luar biasa bagi kehidupan kita.

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun