Mohon tunggu...
Agi Fitrianto
Agi Fitrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Kelautan

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Fasilitas atau Pendidik, Mana yang Lebih Penting?

15 Mei 2022   16:30 Diperbarui: 19 Mei 2022   12:45 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GUNAKAN HT—Nampak guru SDN 1 Balerejo, Anifatul Maghfirullah menggunakan sarana HT untuk memberikan pelajaran dan tugas bagi siswa-siswi yang tak mampu membeli kuota internet.(KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)

Dalam menangani permasalahan ini, kemendikbud membuat program Kampus Mengajar. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan pengabdian dengan membimbing siswa di daerah yang kekurangan tenaga pendidik.

Apa langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk pemerataan pendidikan di Indonesia? Akses pendidikan yang mudah dan tenaga pendidik yang memadai perlu didukung dengan kualitas dari tenaga pendidik yang memadai pula. 

Sekarang ini, metode Technology Enhanced Learning (TEL) sudah sering diterapkan. Metode ini bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaannya (Dunn, 2019). Adanya konsep Merdeka Belajar membuat tenaga pendidik lebih leluasa berinovasi menggunakan metode TEL

Untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, tenaga pendidik yang tersedia harus kompeten. Tenaga pendidik harus memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai media dalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik harus benar-benar memanfaatkan peluang yang ada dari ditetapkannya konsep Merdeka Belajar untuk secara kreatif mempertahankan minat siswa dalam mengemban pendidikan. Penyampaian materi tidak hanya terbatas pada menguraikannya di depan kelas. Saat ini pembelajaran melalui game-pun sudah mulai diterapkan (Dunn, 2019).

Kemampuan dalam memahami suatu masalah, yang dimiliki antar siswa di suatu kelas tidaklah sama oleh karenanya tenaga pendidik harus mampu menyesuaikan metode penyampaian informasi yang efektif supaya siswa dapat memahami dengan mudah. Untuk dapat menentukan metode yang efektif tenaga pendidik harus memahami bagaimana cara siswa belajar.

Pembelajaran seringkali dilakukan dengan cara menguraikan materi di depan kelas dan siswa dituntut untuk menghafal semua uraian tersebut. Cara tersebut menyulitkan siswa dalam menerima pembelajaran. 

Sebaliknya, belajar menggunakan pemahaman akan memudahkan siswa belajar. Sebagai contoh, seorang siswa akan dengan mudah membedakan karakteristik tubuh ikan dengan burung apabila siswa tersebut memahami konsep pergerakan dalam air dan udara (Donnovan, 2005).

Selama ini kita lebih sering mengira bahwa pemerataan pendidikan merupakan perbaikan sarana pendidikan dari segi infrastruktur, kelengkapan, dan kemudahan akses. 

Terkadang kita melupakan bahwa kualitas pendidik juga berperan penting  dalam peningkatan mutu pendidikan. Kesenjangan seringkali terjadi karena kurangnya inovasi dari tenaga pendidik, sehingga dalam sepuluh tahun ke depan diperlukan suatu program binaan untuk tenaga pendidik yang mampu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang ada. 

Kompetensi yang ditingkatkan tidak hanya sebatas kemampuan menyampaikan informasi, melainkan kemampuan memanfaatkan teknologi, memahami cara belajar siswa, dan kemampuan untuk memotivasi siswa.

REFERENSI

  1. Avelar, A.B.A., da Silva-Oliveira, K.D. and da Silva Pereira, R., 2019. Education for advancing the implementation of the Sustainable Development Goals: A systematic approach. The International Journal of Management Education. 17(3):100322.
  2. Dunn, T.J. and Kennedy, M., 2019. Technology enhanced learning in higher education; motivations, engagement and academic achievement. Computers & Education. 137: 104-113.
  3. National Research Council. (2005). How Students Learn: History, Mathematics, and Science in the Classroom. Committee on How People Learn, A Targeted Report for Teachers, M.S. Donovan and J.D. Bransford, Editors. Division of Behavioral and Social Sciences and Education. Washington, DC: The National Acad[1]emies Press
  4. Media Indonesia, 2020, https://mediaindonesia.com/humaniora/400617/ini-strategi-kemendikbud-kurangi-kesenjangan-pendidikan?msclkid=3d320771d03611ec8a10f6265c632b18
  5. SDGs ITB Network, 2022, https://sdgsc.itb.ac.id/what-is-sdgs/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun