Salah satu Coretan (Retorik) dari beberapa kumpulan, entah apa jenisnya yang jelas tujuannya berbagi tulisan dari hasil pemikiran untuk jadi pembelajaran di hari kemudian, tanpa ada niatan merugikan apalagi mendiskreditkan. Hanya sekedar rekam jejak digital
Retorik
Kau mungkin sesekali pernah bertanya,
padaku yang telah pergi begitu saja.
Adakah sedigit kode di sosial medianya?,
atau secuil penyesalan di kehidupannya?.
Dan sekarang aku berani jawab bahwa pergi melepaskanmu yang memang sedari awal tak pernah ku genggam, adalah sebuah pencapaian atas lembaran lama yang sudah tua.
Dan rute perjalanan mengikhlaskan sesuatu memang penuh lika-liku,
tak terkecuali tentang dirimu, unik memang rasanya ketika aku mampu melewati adimarga yang merolerkosterkan kalbu.
Jujur, dulu aku pernah segitunya untuk kamu yang tak semestinya,
dan kini ternyata semua pembualan masa lalu hanyalah masalah hati yang terlalu batu.
Mempertahankanmu di masa lalu adalah cerita jenaka di masa depan,
tapi ya begitulah kehidupan, kadang seseorang perlu bodoh agar mereka bisa pintar.
Kendati demikian proses panjang bersamamu bukan lah sebuah penyesalan yang memalukan,
naif rasanya jika luka tak menghadirkan cerita, dan cerita itulah yang membawaku pada fase menjadi manusia.