Mohon tunggu...
Agasthya Baskoro
Agasthya Baskoro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah pelajar yang bersekolah di SMP Wijaya Kusuma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengalaman Sekolah sebagai Semut di Hutan Tropis

29 Januari 2023   08:08 Diperbarui: 29 Januari 2023   08:13 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah sebuah hutan hujan tropis, tersebutlah sebuah koloni semut yang berbeda dengan koloni semut manapun di dunia. Anggota koloni itu semuanya semut jantan pekerja. Tak ada seekor pun ratu di sarang mereka. Mereka menyebut diri mereka semut demokrasi.

Dan ada semut yang mempunyai mimpi besar untuk menjadi polisi , nama semut tersebut adalah Jay. Dia tinggal berdua sang ayahnya yang seorang manager perusahaan besar di daerah mereka yang bernama Wi Shu.

Sang Jay baru saja masuk SMA baru karena Jay dan ayahnya baru saja pindah ke daerah situ dan berharap mendapatkan teman yang banyak dam ramah.

Jay pun disuruh memerpenalkan diri ke seluruh kelas dan sesudah itu dia pun duduk disebelah sebuah cewe bernama Mikayla dan mereka pun berkenalan dan menjadi akrab saat itu dan semua tenang , tetapi tenang itu tidak berlangsung lama karena ternyata ada seorang murid yang bernama Heri, Heri ternyata cemburu melihat Jay dan Mikayla.

Pada esok hari itu, Jay masuk kelas dengan penuh kejut karena ia melihat mejanya penuh dengan gambar alat kelamin, ia pun bergegas mencari siapa pelakunya.

Ternyata pelakunya Heri dan ternyata bukan hanya Jay yang menjadi korban pembulian Heri, hampir satu sekolah itu menjadi korban Heri , ada satu semut yang di bakar daunnya sehingga dia seharian tidak makan.

Jay sudah tiga hari bersekolah disitu dan dia sangat ingin berdiri untuk dirinya sendiri dan teman teman sekolahnya karena dia sudah muak dengan perlakuan Heri kepada teman teman maka saat itu juga Jay mengahampiri Heri dan sapa dia dengan pukulan yang keras dan dari pukulan itu menjadi sebuah pertarungan antara Heri dan Jay.

Jay mengahantam Heri dengan pukulan dan tendangannya yang kuat sehingga Heri lemas dan mau terjatuh saat Jay ingin memukul pukulannya yang paling kuat kepala sekolah pun datang mengehentikan pertarungan itu tepat waktu.

Mereka berdua berkumpul dengan kedua orang tuanya membahas masalah tersebut dan ternyata ayahnya Heri itu pemilik usaha yang ayahnya Jay bekerja
Ayahnya Heri dan Ayahnya Jay pun menjadi canggung.

"Saya akan memaafkan anak anda dalam satu syarat" ucap Ayahnya Heri.

"Apa syaratnya Pak?" ucap Ayahnya Jay.

"Saya mau semut bapak bersujud kepada semut saya atau bapak saya pecat," ucap Ayah Heri.

Jay tidak terima dengan itu.

"Saya hanya akan bersujud kepada Tuhan bukan kepada Heri," ucap Jay.

Namun Jay lari dari ruangan itu dan berlari menuju keluar sekokah ia pun lari secepat mungkin, dan security dari sekolahnya pun mengejarnya tetapi Jay berlari terlalu cepat sehingga mereka tidak kuat mengejarnya, Jay berlari dan berlari dan ternyata dia lari menuju jembatan yang tingginya 2.737 meter, " Aku cape dengan semua masalah ini. Aku lebih baik mati daripada sujud ke Heri " ucap Jay dan ia pun meloncat dari jembatan tersebut sampai dia meninggal terjatuh.

Ayahnya Jay pun jatuh depresi mendengar kabar dari semut semut bahwa anaknya telah meninggal karena kesalahan dia karena telah memasuki semutnya ke dalam sekolah tersebut, ayahnya setiap hari menangis menyesal dan menyalahkan diri dia sendiri karena semutnya meninggal.

Sudah 7 tahun sejak anak semutnya meninggal.

Ayahnya Jay sudah mengikhlaskan meninggalnya sang anak semut.

THE END

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun