“Segala sesuatu pasti memiliki imbal balik. Memang yang kita tahu hanya sebatas mereka memiliki tempat yang nyaman, makanan yang layak ataupun perawatan khusus agar mereka bisa bermanja ria. Tapi ingat kita juga sama-sama memangsa. Bisa jadi bebek-bebek itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan dari manusia-manusia itu. Mereka di doktrin untuk patuh dan dicap penghianat apabila melawan. Melawan pun juga sia-sia karena manusia dengan sengaja sudah menutup jalan-jalan untuk kabur.” Jawab Alpha dengan raut muka yang serius.
“Baik Alpha terima kasih sudah menyempatkan waktu dengan pertanyaan-pertanyaanku. Aku punya ide”. Ucap salah satu serigala.
“Ayo malam ini kita menyusup kedalam kandang bebek dan menghabisi para bebek-bebek itu.” Ucap serigala itu kepada Alpha.
“Sudahlah jangan aneh-aneh kita mempertahankan kehidupan kita saja dulu. Apakah kau mau dituduh sebagai pembunuh oleh manusia?”. Tegas Alpha.
“Baik Alpha”. Seketika mereka terdiam dan tunduk karena jawaban Alpha.
Kawanan serigala tersebut memutuskan untuk tinggal sementara waktu di pinggir sungai. Sampai mereka cukup untuk menyiapkan perbekalan. Namun tiba-tiba seekor serigala kecil berteriak karena dia menemukan bebek yang mati dan dipinggir sungai dekat dengan hulu sungai.
Karena mendengar hal itu Alpha dan salah satu serigala itu bergegas menuju hulu sungai. Bebek itu berlumuran darah dan seperti habis dikeroyok. Ketika mendekati mayat bebek itu. Tiba-tiba ada teriakan dari arah semak-semak pinggir sungai tersebut dan mereka adalah gerombolan bebek yang membunuh bebek yang malang itu.
“Hey serigala, berani-beraninya kamu membunuh teman kami”. Fitnah bebek itu seakan serigala lah yang membunuh bebek tersebut.
“Apa maksudmu?.” Ujar Alpha.
“Kau kan yang sudah membunuh bebek itu?”. Ujar salah satu bebek.
“Kami baru datang kesini karena sudah menemukan bebek ini sudah mati tergeletak”. Ujar Serigala yang bersama Alpha.