Kemudian bebek itu seakan mengejek serigala supaya serigala terpancing untuk menyerang mereka. Karena sudah tidak sabar teman Alpha langsung berlari ke arah mereka dan akan menyerang mereka.
“Dor” tiba-tiba suara tembakan muncul dari belakang semak-semak tempat bebek-bebek itu berdiri. Peluru itu menembus dengan ganas ke bagian kepala teman Alpha.
Setelah mengeluarkan tembakan keluarlah seorang manusia yang membawa senapan. Ternyata bebek ini hanyalah pancingan agar kami keluar dari sarang baru kami.
“ENYAHLAH KAU”.
Alpha dengan darah yang sudah mendidih langsung menyerang mereka namun manusia itu memukulkan senapan itu dan mengenai kepala Alpha. Seketika Alpha pingsan.
Ketika Alpha sudah terbangun dia sudah berada di dalam kandang bebek dengan posisi terikat. Dia diikat ditengah kandang. Bebek yang lewat di depan serigala tiba-tiba melemparinya dengan lumpur.
“Enyah kau pembunuh” ucap bebek itu sambil melempari lumpur ke arah Alpha.
Ternyata manusia sudah mendoktrin ke bebek-bebek ini seakan-akan serigala datang untuk memangsa mereka. Sebagai pelajaran bagi serigala yang tertangkap bebek boleh melempari serigala itu dengan lumpur. Alpha hanya terdiam melawan pun juga sulit karena posisi talinya terikat. Kandang ini cukup besar karena berbentuk seperti pemukiman manusia namun versi yang lebih kecil. Ada lapangan yang besar, kolam untuk bebek-bebek itu berenang dan ada juga rumah-rumah bebek yang begitu besar.
Dalam kandang bebek itu ada alpha bebek yang menjadi penanggung jawab kandang. alpha ini menjadi jembatan untuk mengkoordinasi kepada manusia. Bebek-bebek ini terus di doktrin seakan manusia adalah makhluk yang yang menyayangi mereka. Namun kenyataannya seringkali pimpinan-pimpinan bebek ini melakukan tindak kriminnal dengan menyerahkan bebek-bebek yang lemah ke manusia untuk dimasak.
Alpha pun hanya terdiam melihat gumpalan-gumpalan lumpur itu terus menghujani tubuhnya. Alpha hanya memikirkan cara bagaimana dia bisa kabur dari sini. Melawan ataupun pasrah bukan pilihan memang sama-sama alpha akan mati. Entah mati karena kelaparan, mati karena disiksa oleh manusia atau mati karena bebek-bebek ini.
Bebek ini terus di doktrinasi bahwasanya serigala adalah makhluk bengis yang akan selalu memangsa mereka disamping itu bukti-bukti dari manusia cukup jelas ketika serigala menerkam bebek, mencabik-cabik bebek ataupun ketika sedang memangsa bebek. Doktrinasi ini terus dilakukan oleh bebek satu ke yang lain dari generasi ke generasi dan sudah mendarah daging di dalam tubuh bebek selain pakan lezat dari manusia.