Tanpa Wacana, Langsung Gas
"P Dieng, mengko bengi gas?"-(P Dieng,nanti malam gas?)
Notif masuk memunculkan pop up di lock screen, ternyata dari Reggy, teman seperjalanan saya, sekitar pukul 4 sore. Tanpa banyak tanya, saya jawab dengan agak menantang, "Gas, pokok gak omong doang!"
Padahal, pukul 5 sore saya harus ke Klaten untuk wawancara tugas kuliah bersama kelompok saya. Tapi entah mengapa, ada semacam semangat nekat yang muncul. Mungkin karena kami berdua sudah sering motoran jarak jauh---Ziarah Wali Lima di Jawa Timur, bahkan pernah Jogja-Majalengka berdua saja.
Sekitar pukul 23.00, berangkatlah kami dari Banguntapan, Bantul, mengendarai motor Honda Vario 125 milik teman saya. Tanpa rencana detail. Hanya bermodal jas hujan, jaket, semangat, dan sedikit waras. Oh iya, sama uang buat bensin dan tiket.
Hujan Deras, Jalan Gelap, Tapi Tetap Melaju
Sepanjang perjalanan dari Jogja sampai Temanggung, kami diterpa hujan deras. Apalagi di Wilayah Magelang-Temanggung sepi dan gelap sekali. Jas hujan pun tak cukup menghalangi rasa dingin yang masuk ke tulang.
Namun sesampainya di wilayah Wonosobo, langit justru cerah. Seakan-akan Dieng memang memanggil kami malam itu. Sekitar pukul 02.00 dini hari, kami sampai di gapura Kawasan Dieng Plateau. Tanpa menginap, kami hanya rehat sebentar dan menanti pagi tiba.
Kalah oleh Dingin, Menang oleh Sarung Tangan