Teori ini berpendapat bahwa perilaku agresif muncul karena adanya frustrasi yang tidak tersalurkan.
Misalnya, remaja yang merasa gagal dalam pelajaran atau kurang mendapat perhatian dari orang tua mungkin menyalurkan rasa kecewanya dengan melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Hubungan Antara Faktor Sosial dan Psikologis
Patologi sosial seperti bullying tidak dapat dipahami hanya dari satu sisi saja.
Ia merupakan hasil dari interaksi antara faktor sosial dan psikologis, seperti:
1.Lemahnya norma sosial dan kontrol masyarakat.
2.Pengaruh lingkungan yang permisif terhadap kekerasan.
3.Krisis identitas pada remaja.
4.Rendahnya empati dan pengalaman traumatis masa kecil.
Kombinasi faktor-faktor tersebut menciptakan kondisi sosial yang memungkinkan perilaku menyimpang tumbuh subur di kalangan remaja.
Langkah Pencegahan dan Solusi