Rasa sepi ini adalah rumah, dan aku penghuninya. Ia datang setiap senja, bertamu di ruang hati yang kosong. Kesunyian menjadi satu-satunya cermin, memantulkan sosokku yang lelah, yang begitu butuh terisi.
Di antara hampa, kau datang. Sosokmu menarik, seperti oasis di padang tandus. Setiap senyummu adalah janji kehangatan, yang perlahan mengikis benteng kesunyianku.
Namun hatiku gemetar. Ini bukan tentang suka atau cinta, ini tentang takut. Apakah kau hanya sebuah pelarian dari sepi yang mencengkram? Apakah hatiku terlalu lapar, hingga menganggapmu kekasih?
Aku ingin kau nyata, bukan hanya sebuah khayalan. Aku ingin cinta ini tulus, bukan hanya kebutuhan. Tolong, yakinkan aku, bahwa kau bukan sekadar fatamorgana. Agar rasa sepi ini, bisa berakhir selamanya.
Unnes, 25/09/2025
Afid Alfian A.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI