Waktu terus berjalan tak kenal lelah.
Jam terus berdetak, jarum jam berputar arah.
Diantara pagi, siang, sore, dan malam.
Diriku menobatkan malam sebagai masa favoritku.
Malam menjadi saksi saat diriku menangis sesengggukan.
Malam menjadi teman saat diriku menuangkan sebuah perasaan.
Malam tau diriku tak sekuat yang orang- orang pikirkan.
Malam tau diriku tak sebahagia yang keluargaku kira.
Malam tau diriku mempunyai hati yang begitu lara.
Malam tau diriku sudah lupa cara tersenyum.
Malam tau diriku sedang berusaha keluar dari jeratan rantai yang mengekang kata yang bernama RASA.
Malam tau diriku ingin memiliki RASA lagi.
Bahagia yang sesungguhnya.
Sedih yang sesungguhnya.
Marah yang sesungguhnya.
Bukan kepalsuan yang mengisi hidup selama ini.
Sungguh semua kelemahanku malam tau.
Dan aku percaya malam akan selalu merahasiakannya.
Hingga diriku tiada.
Malam engkau kawan yang menyenangkan.
Terima kasih telah menjadi telinga saat ku berkeluh kesah.
Kendal, 09/06/2022.
Afid Alfian A.