Mohon tunggu...
Fahad Adzriel
Fahad Adzriel Mohon Tunggu... Mahasiswa Islamic Studies of International Open University (Indonesia) Gambia, Afrika

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Opini Jelek Dunia Fabel: Terima Aku Saat Masih Merintis Demi Kelanggengan

11 Oktober 2025   07:10 Diperbarui: 10 Oktober 2025   17:18 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mereka berpisah sementara waktu. Lando belajar pada landak tua tentang seni mengendalikan duri---bahwa duri bukan untuk ditakuti, tapi untuk diatur. Kupu berlatih terbang secara bertahap, mulai dari ketinggian semak sampai akhirnya bisa mencapai pucuk pohon.

Enam musim berlalu. Mereka bertemu kembali di bukit tempat pertama kali bertemu.

"Maafkan aku," kata Lando. "Dulu aku mencari jaminan karena takut tidak cukup baik."

"Maafkan aku juga," kata Kupu. "Aku mau jadi jaminanmu karena takut tidak bisa terbang."

Sekarang, Lando dengan duri yang berkilau dan tertata rapi, dan Kupu dengan sayap yang kuat dan indah, memandang satu sama lain dengan mata baru.

MORAL CERITA

Di bawah cahaya bulan, Elang Bijak berbisak:

"Cinta bukan tentang mengikat sejak dini karena takut berubah.

Bukan tentang mencari yang mau menerima kekurangan selamanya.

Cinta sejati lahir ketika dua makhluk sudah berani berdiri sendiri,

lalu memilih bersama untuk terbang lebih tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun