Mohon tunggu...
Fahad Adzriel
Fahad Adzriel Mohon Tunggu... Mahasiswa Islamic Studies of International Open University (Indonesia) Gambia, Afrika

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Opini Jelek Dunia Fabel: Terima Aku Saat Masih Merintis Demi Kelanggengan

11 Oktober 2025   07:10 Diperbarui: 10 Oktober 2025   17:18 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di hutan yang rimbun, hiduplah seekor Landak Muda bernama Lando. Sejak kecil, Lando percaya pada mitos keluarga: "Landak yang bijak harus mencari pasangan sejak durinya masih lunak, sebelum jadi keras dan menakutkan."

BABAK 1: PENCARIAN JAMINAN

Setiap hari Lando berkeliling hutan dengan duri yang sengaja dikembang-kempiskan. "Aku mencari yang mau menerimaku dalam keadaan seperti ini," katanya pada Burung Gereja yang bertengger di ranting.

"Kau mencari apa, Lando?" tanya Kupu-kupu Muda bernama Kupu yang kebetulan lewat.

"Aku mencari yang tidak akan lari ketika nanti duriku semakin tajam," jawab Lando polos.

Kupu, yang masih takut terbang tinggi, merasa cocok. "Aku juga mencari yang tidak akan menuntutku terbang tinggi," katanya.

Mereka pun sepakat untuk "mengamankan" satu sama lain.

BABAK 2: KENYAMANAN YANG MEMBATASI

Mereka membangun sarang di semak rendah. Lando merasa aman karena Kupu tidak pernah memintanya mengasah duri. Kupu merasa nyaman karena Lando tidak pernah mendorongnya untuk terbang.

Suatu hari, Elang Bijak melihat mereka. "Mengapa kau tidak mengajarkan durimu untuk lebih teratur, Lando? Dan Kupu, bukankah sayapmu diciptakan untuk terbang?"

Lando menjawab dengan defensif, "Dengan begini, Kupu tidak akan pernah meninggalkanku ketika duriku sempurna nanti!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun