Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Eiger yang Salah Geber Serta Fenomena Ulasan di Media Sosial

29 Januari 2021   08:28 Diperbarui: 30 Januari 2021   12:58 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar @duniadian atas Surat Keberatan Eiger Terhadap Konten Youtubenya. Sumber: Tangkapan Layar Twitter @duniadian via Kompas.com

Dilihat dari kacamata praktik penjualan, Eiger harusnya dapat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan reposn atas ulasan-ulasan produk yang mereka miliki, apalagi ulasan tersebut adalah bersifat preferensi pribadi dari seorang pelanggan. Kita tidak dapat memaksakan mereka untuk suka atau tidak suka terhadap produk kita, namun fokus kita adalah bagaimana menghadirkan yan terbaik dari kita untuk dapat memuaskan semakin banyak pelanggan tak terkecuali pelanggan setia ataupun "musiman" demi konten semata.

Akan lebih baik kalaupun ada kritik dan saran dijadikan sebagai bahan pelecut untuk terus meningkatkan kualitas dari produk di jual, namun saya secara pribadi perlu menyampaikan di zaman sekarang banyak juga ulasan-ulasan yang kurang professional dan justru menjatuhkan tanpa berlandaskan fakta, namun lebih kepada sangkaan disajikan oleh para penggiat media sosial seperti Youtube ataupun TikTok.

Contoh yang paling mengejutkan adalah akibat ulasan seorang Youtuber asal Korea Selatan yang memiliki lebih dari 700ribu subscriber, HayanTree. Pada 7 Desember 2020 lalu dia mengunggah sebuah ulasan tentang sebuah restoran kepiting berbumbu kecap asin di Daegu.

Ketika mengisi ulang piringnya dia menemukan ada butiran nasi tersisa di piringnya sehingga dia menduga bahwa restoran memberikan sisa makanan yang tidak habis terjual kembali kepada para pelanggannya.

Sontak video unggahan HayanTree ini menjadi viral dan ditonton jutaan orang di Korea Selatan. Akibatnya banyak para pelanggan pun yang jera untuk datang ke restoran tersebut dan para pengunjung pun tidak mau makan di restoran tersebut.

Para pekerja restoran tersebut pun tidak tinggal diam mereka memberikan komentar di video yang diunggah Youtuber itu, namun komentar di block dan dibatasi sehingga tidak terlihat oleh para pengunjung akun Youtube HayanTree.

Setelah pengusutan dilakukan ternyata yang dituduhkan oleh Youtuber HayanTree itu adalah tuduhan kosong, karena nasi yang tertinggal di piringnya setelah dicek di CCTV memang sudah ada sebelum diisi ulang, terbawa dari sisa-sisa makanana yang HayanTree konsumsi sendiri. Youtuber itu sendiri akhirnya meminta maaf dna menghapus video terkait dari akun Youtubenya.

Namun, kebenaran itu terlambat diungkapkan karena setelah tuduhan-tuduhan itu merebak akhirnya restoran tersebut terpaksa ditutup oleh pemiliknya karena faktor kesulitan keuangan dan sepinya pelanggan akibat tuduhan Youtuber yang tidak berdasar tersebut.

Semoga di masa mendatang kita saling belajar baik produsen dan konsumen untuk berhati-hati dalam mengulas dan memberikan komentar entah karena motivasi jumlah viewers dan juga aspek komersial lainnya, karena salah-salah justru itu bisa membuat kejatuhan bagi pihak yang tidak bersalah dan kita telah menjatuhkan bisnis seseorang terlebih di masa sulit seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun