Pak Fachrul Razi juga dapat secara aktif memikirkan berbagai institusi keagamaan di seluruh Indonesia yang berada dibawah Kementerian Keagamaan untuk menjadi lebih kompetitif dan maju serta memberikan bantuan dan dukungan yang berada bagi seluruh tenaga kependidikan serta siswa-siswa yang terdampak pandemi saat ini bukan malah memotong anggaran BOS mereka.
Selain itu juga beliau harus menjadi jembatan dialog toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia guna menekan radikalisme serta mengukuhkan persatuan umat beragama alih-alih menghakimi sebagian golongan hanya karena atribut, penampilan, dan kriteria yang tidak jelas lainnya.
Seharusnya juga Fachrul Razi bisa mengembalikan Kementerian Agama menjadi institusi negara yang benar-benar mengamalkan nilai-nilai agama dalam kesehariannya, bukan justru menjadi salah satu lumbung koruptor di negeri ini. Tak ubahnya seperti Kementerian Kesehatan yang justru menjadi kluster terbesar Covid-19 di DKI Jakarta di masa pandemi ini.
Paling penting adalah Pak Menteri untuk belajar mengerem lisan dan perilakunya yang mengundang kontroversi terlebih di tengah pandemi saat ini.
Sekali lagi mari kita doakan semoga lekas pulih Pak Fachrul Razi dan selamat berkontemplasi!