Mohon tunggu...
AUDRE OCTAVIAGIANNI
AUDRE OCTAVIAGIANNI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Debat Pamungkas Terakhir Capres, Damai?

8 Februari 2024   21:36 Diperbarui: 11 Februari 2025   16:57 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawaban yang diberikan relatif sama, hanya cara pandang dan pendekatannya saja yang tidak seragam.

Pertanyaan mengenai Kebudayaan, bikin masyarakat terheran bagaimana tidak, "tumben- tumbennya' Paslon 1 dan Paslon 2 harmonis dan akur.

Tak ada drama emosi mencuat, tak ada jargon unik debat sebelumnya yang dikenang sampai hari ini (Sorry ye, Omon Omon, Wakanda No More Indonesia Forever, dst), juga tak ada serangan-serangan kepada Pak Prabowo.

Walau mungkin dari sisi tontonan jelas "menurun" dibanding debat sebelumnya, tapi dari sisi tuntunan, debat semalam layak dirujuk. Sebab, tak hanya berpengetahuan (logos), tapi juga kredibilitas (pathos) dan kematangan (ethos).

Pada detik -- detik segmen terakhir, suasana mulai "hidup" saat Paslon 3 dan Paslon 1 membahas tentang Bantuan Sosial yang sudah ada oleh pemerintahan Jokowi.

Bansos itu dari APBD pemerintah, uang rakyat bukan dari kepala daerah apalagi presiden, sehingga menurut Paslon 1 menyangkan kenapa mekanisme nya disebar didepan Istana Presiden.

Datarnya debat semalam adalah hal yang tidak banyak orang sangka, yang selama ini tidak pernah habis bertukar kata, data dan analisa.

Sedangkan menurut Rocky Gerung, komentator politik, di saat ia menghadiri Undangan acara untuk Paslon 1 yaitu Anies - Muhaimin, ia mengatakan bahwa untuk Debat Capres terakhir di closing statement ketulusan ada di Pak Prabowo, kecerdasan ada di Pak Anies dan Keangkuhan ada di Pak Ganjar.

"didebat terakhir ini, di closing statement, ketulusan ada pada Prabowo, yes Anda boleh hina, tetapi sesorang yang angkuh dan tiba -- tiba menundukan kepala serius mengatakan saya minta maaf kepada Pak Anies, itu soalnya. Dia berupaya untuk satu putaran tetapi dia tahu publik menyoroti dia dalam dimensi emosi, kesejukan ada pada Prabowo, kecerdasan ada di Anies, Ganjar keangkuhan.. apa dia bilang pada Prabowo, dia tujukan terus pada Prabowo jangan pilih seseorang yang pernah membunuh, melanggar hak asasi manusia. Ngga ada hak sedikitpun Ganjar berbicara seperti itu yang boleh bicara itu Gibran di UGM, Gibran, mahasiswa boleh bicara seperti itu, Ganjar bagian dari orang yang mengelurkan Prabowo ketika Megawati mengangkat Prabowo menjadi Wakil Presiden, jadi orang ini bangsat dia tidak punya hak ucapkan itu, dia bagian dari yang mengulurkan Prabowo yang diangkat tahun 2009 menjadi Wakil Presiden, artinya dia berbohong kepada partainya. Dia menunggani kemarahan publik, padahal dia nggak ngerti, dia itu pelaku pelanggaran HAM di Wadas dan Gendeng. " Ucap Rocky Gerung.

Mari kita tentukan pilihan yang bijak dan sesuai hati nurani di tanggal 14 Februari 2024 nanti, jangan golput ya! Gunakan hak suara Anda.

ditulis oleh Audre Octavia Gianni - Mahasiswa - Universitas Siber Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun