Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

6 Alasan Mengapa Investasi di Sektor Properti Masih Selalu Diminati

20 Agustus 2021   12:46 Diperbarui: 22 Agustus 2021   09:12 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toh bila tak dijual, bisa diwariskan ke anak atau dijadikan agunan di bank untuk mendapatkan pinjaman yang jauh lebih besar dibanding membeli dulu. 

Bentuk tanah yang dibeli bisa tanah kosong atau tanah sawah (tanah ladang). Yang pasti bukan tanah sengketa atau tanah yang statusnya tak jelas. 

Jelek-jeleknya tanah yang tidak terjual pun, bisa dijadikan lokasi berjualan milik sendiri, atau mendirikan rumah atau bangunan pribadi.

Di saat yang lain masih berkutat susahnya mengumpulkan uang demi membeli gara-gara harganya sudah naik-naik ke puncak gunung. 

4. Penghasilan pasif di hari tua, selain pensiun bila ada

Saya punya nasabah pasangan suami istri, si bapak usia 75 tahun sedangkan ibu 61 tahun. 

Di usia muda dulu, mereka membeli tanah ngganggur di sebelah rumah mereka, lalu dibangun dan dibuat sebagai kios. Ukurannya hanya 4m X 6m, di sisi kiri dan kanan rumah. 

Tahun dulu belumlah ramai komplek perumahan. Kini jadi jalan utama membelah kota. 

Kedua bangunan itu dikontrakkan ke pedagang bakso dan pedagang nasi goreng dengan harga sewa per tahun 20 juta. 

Setiap tahun mereka mendapat 40 juta sebagai pendapatan pasif. Lumayan bisa mandiri sedikit-sedikit tanpa menyusahkan anak dan cucu. Mereka bersyukur dulunya bisa membeli tanah itu selagi masih kuat-kuatnya dan ada uang di tabungan.

"Itu pensiunnya bapak dan ibu, daripada lenyap ngga tau uangnya ke mana," canda bapak sambil ketawa melirik istrinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun