Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengapa Melunasi Lebih Cepat Kredit Kendaraan, Jatuhnya Lebih Mahal?

24 April 2021   19:45 Diperbarui: 25 April 2021   06:46 10553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nasabah sedang mengajukan kredit kendaraan| Sumber: KONTAN/Cheppy A Muchlis

Contoh hitungan di atas ini hanya kisaran kasar, karena biasanya ada juga yang membebankan biaya lain semisal pengambilan BPKB setelah pelunasan atau denda-denda bila ada, semacam denda keterlambatan yang belum terbayar pada bulan-bulan sebelumnya. 

2. Tetap ada biaya penalti pelunasan, tapi bunga berjalan dihapus. 

Pada perusahaan pemberi kredit yang memberlakukan sistem ini, total yang dilunaskan akan lebih kecil dari nomor 1 di atas. 

Tersebab sisa angsuran yang belum terbayar yang hendak dilunasi semuanya oleh nasabah, hanya dihitung pokoknya saja tanpa ditambah bunga. 

Maksudnya begini. 

Dalam sebuah nominal angsuran bulanan, itu terdiri dari komponen bunga, komponen pokok, atau kadang ditambahkan komponen asuransi kendaraan (kadang juga sudah disatukan ke komponen pokok). 

Misal cicilan 1 juta, 800 ribu nya ke pokok, 200 ribu nya untuk bunga. Komponen pembagi dari besaran angsuran yang ditetapkan diawal dan disetujui secara sadar oleh nasabah, tergantung lagi pada sistem bunga yang digunakan. 

Apakah pemberi kredit memberlakukan bunga flat, bunga efektif atau annuitas. Umumnya sebagian warga biasanya cuma menyebut bunga menurun atau bunga menetap. 

Kecenderungan yang ada, perusahaan yang memberi jasa kredit kendaraan, lebih banyak menggunakan bunga annuitas.

Dengan sistem bunga ini, cicilan kendaraaan nasabah akan tetap sama nominalnya sampai akhir tenor, tapi struktur kredit dalam sistem, bila digambarkan akan membentuk dua pola piramida sepanjang masa kredit. 

Piramida terbalik menggambarkan struktur bunga, di mana besar di atas dan makin ke bawah makin kecil hingga habis. Piramida normal menggambarkan komponen pokok, yakni makin ke akhir masa kredit, makin besar pecahannya. 

Dengan demikian, bila pada kasus di awal tulisan, nasabah kepengen melunasi di bulan ke 6 kendati masih tersisa 35 bulan, sudah pasti jatuhnya akan lebih mahal karena biaya penalti ditambah komponen bunganya masih besar berdasarkan analogi pemodelan dua piramida ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun