Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Traveler

Membaca untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengunjungi Situs Isra dan Miraj

17 Februari 2023   22:56 Diperbarui: 17 Februari 2023   22:59 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dome of Rock (Dokpri)

Batu besar yang ada di dalam Dome of Rock (Kubah Batu) di komplek Masjidil Aqsha di kota tua Yerusalem itu memang terlihat sama saja dengan batu pada umumnya, tidak ada yang istimewa, namun selama ribuan tahun, batu itu menjadi rebutan antara Umat Islam dan Yahudi.

Umat Islam meyakini batu itu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam untuk mi'raj (naik) ke langit dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj sekitar 1.400 tahun yang lalu.  

Sementara kaum Yahudi meyakini batu itu adalah bagian dari Bait Suci yang dulu dibangun oleh Raja Solomo, sehingga menjadi kiblat mereka.

Alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengunjungi tempat itu empat tahun yang lalu.

Untuk bisa masuk ke komplek Masjidil Aqsha tidak semudah seperti kita berkunjung ke Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah karena komplek itu dikuasai oleh Israel.

Ketika saya ingin berkunjung ke komplek masjid ini, saya dan umat Islam asal Indonesia lainnya diharuskan mengurus visa bukan ke Palestina tapi ke Israel.

Oleh karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, maka untuk memperoleh visa dari Israel, kami harus meminta bantuan agen yang mempunyai akses ke pemerintah Israel.

Setelah visa diperoleh, kita tidak bisa terbang langsung ke Yerusalem karena tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta ke kota manapun di Israel dan Palestina.

Untuk mengunjungi Yerusalem, kami harus terbang dulu ke negara sahabat Israel, yaitu Turki. Kita harus transit dulu di Bandara Attaturk di Istanbul.

Di bandara Attaturk, sebelum naik ke pesawat tujuan Israel, kami harus melalui pemeriksaan yang sangat ketat. Koper dan tas harus dibuka dan isinya diperiksa dengan teliti, termasuk pakaian yang kami gunakan dari kepala sampai kaki, bahkan sepatu pun harus dicopot untuk diperiksa.

Setelah itu, barulah kami diperbolehkan untuk naik ke pesawat Turki Airlines yang akan membawa kami ke Israel.

Setibanya di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, paspor saya ditahan dan harus menunggu empat jam lamanya hingga larut malam, sebelum diinterogasi oleh petugas imigrasi Israel. Setelah selesai diinterogasi, barulah kami diijinkan untuk melanjutkan perjalanan dengan bus ke Yerusalem.

Setibanya di Yerusalem, kami harus melalui pemeriksaan lagi oleh polisi Israel yang menjaga di setiap pintu sebelum masuk ke dalam komplek Masjidil Aqsha.

Hal itu bisa terjadi karena sejak tahun 1967, Israel merebut dan menguasai kota tua Yerusalem dan Komplek Masjidil Aqsha dari rakyat Palestina.

Jadi sudah 56 tahun komplek itu dikuasai oleh Israel, namun kondisi tersebut tidak harus menyurutkan kita semua untuk mengunjunginya.

Hari ini umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa Isra' dan Mi'raj. Oleh karenanya saya mengucapkan selamat memperingati Isra' dan Mi'raj, semoga kita semakin bertaqwa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun