Jika aku berhasil mendapatkan apa yang aku mau, itu karna Allah SWT.
Jika aku tidak berhasil mendapatkan apa yang aku mau, itu karna bukan apa yang Allah inginkan.
Aku bukanlah Aku.
Aku hanyalah alat.
Kepalaku hanya akan menjadi pencipta rezeki,
Mataku hanya akan menjadi pencari rezeki,
Mulutku hanya akan menjadi penenang rezeki,
Tanganku hanya akan menjadi penyalur rezeki,
Kakiku hanya akan menjadi penghantar rezeki.
Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah manusia biasa yang ingin berusaha menjadi penyambung rezeki "orang lain".
Aku tidak punya apa-apa,
Miliku hanyalah sebuah titipan dari Sang Pencipta.
Tidak ada yang bisa menggantikan-Nya.
Yang bisa diganti adalah alat dan sebuah hadiah.
Apa yang kamu takutkan, jika kamu memiliki-Nya.
Apakah kamu perlu takut akan masa depan yang sudah dijanjikan?
Janji. Janji itu kamu yang akan menepati atau tidak. Pilihan sudah diberi, janji terbentuk karna pilihanmu sendiri.
"apakah pangeran akan melakukan intervensi, apabila diriku tidak menepati janji?"
Intervensi, terjadi karna kehendak-nya. Semata-mata bukan hanya untukmu. Dirimu hanyalah sebuah titik diakhir kalimat. Tetapi, mungkin titik sepertimu yang membuat suatu kalimat menjadi sempurna dan indah.
"apakah aku akan berhasil?"
"Apakah kamu yakin (meyakini) pada-Nya?"