Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Novrizal Adlani di tahun 2021 yang berjudul "Pengaruh Upah dan Masa Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Produtivitas Tenaga Kerja Pada PT. Mazuma Agro Indonesia Kabupaten Padang Lawas". Metode yang digunakan  yaitu metode kuantitatif deskriptif dengan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa variabel Upah (X1) kurang berpengaruh dan Masa Kerja (X2), berpengaruh terhadap variabel Produktivitas Tenaga Kerja (Y) pada Produktivitas Tenaga Kerja, dengan hasil ujit diperoleh hasil untuk variabel Upah diperoleh nilai thitung < ttabel (-1.424 < 1,667) dengan tingkat signifikansi .159 > 0,05 dan untuk variabel Masa Kerja diperoleh thitung > ttabel (1,981 > 1,667) dengan tingkat signifikan .052 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa faktor (Upah dan Masa Kerja) secara parsial kurang berpengaruh terhadap Produktivitas Tenaga Kerja PT. Mazuma Agro Indonesia Kabupaten Padang Lawas dan uji F diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (2,866 > 3,13), dengan hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Upah (X1) dan variabel Masa Kerja (X2) secara simultan berpengaruh terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Y).
Kerangka Pemikiran
Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi point penting dan utama yang harus dikelola demi tercapainya tujuan-tujuan perusahaan yang telah direncanakan dalam suatu perusahaan . Suatu organisasi akan berkembang apabila ditunjang dengan kinerja karyawan, hal yang menunjang kinerja karyawan tersebut salah satunya yaitu upah dan masa kerja. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana pengaruh upah dan masa kerja berpengaruh pada kinerja karyawan di CV Intan Ryo Sejahtera.
Kinerja karyawan dapat dilihat dari beberapa indikator yang sebagaimana yang dipaparkan oleh Simamora (Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM et al., 2021), Indikator-indikator kinerja adalah:
- Kuantitas
- Merupakan jumlah keluaran atau  output  yang harus dihasilkan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
- Kualitas
- Merupakan mutu  output  yang harus dihasilkan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
- Ketepatan waktu
- Merupakan kesesuaian waktu yang dihasilkan oleh karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan yang direncanakan.
- Kreatifitas
- Merupakan kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
- Tanggung jawab
- Yaitu kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul resiko pekerjaan yang dilakukan.
Adapun Zainullah mengidentifikasi tiga indikator utama terkait sistem upah yang ideal:
- Ketepatan Waktu Pembayaran.
- Upah harus diberikan sesuai jadwal yang disepakati untuk menciptakan kepastian finansial bagi karyawan. Keterlambatan pembayaran dapat menurunkan motivasi kerja dan mengganggu pemenuhan kebutuhan pokok.
- Kesesuaian dengan Durasi Kerja
- Besaran upah harus proporsional dengan jam kerja, beban tugas, dan tanggung jawab yang diemban. Sistem pengupahan yang adil memperkuat persepsi keadilan organisasional (organizational justice).Â
- Kecukupan untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup
- Upah idealnya mampu menutupi kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan) serta kebutuhan sekunder pekerja. Upah yang layak (living wage) berkontribusi pada kesejahteraan dan produktivitas jangka panjang  (Sari & Darmaputra, 2022).
Selain itu Menurut Anwar beberapa indikator masa kerja yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut.
- Lama Waktu Bekerja
- Semakin panjang masa kerja seorang karyawan, semakin kaya pengalaman yang ia peroleh. Pengalaman ini membantu meningkatkan kompetensi, efisiensi, dan kemampuan menyelesaikan masalah dalam pekerjaan.
- Frekuensi Penyelesaian Pekerjaan
- Karyawan yang sering menyelesaikan berbagai tugas atau proyek cenderung memiliki pengalaman lebih banyak. Tingkat produktivitas yang tinggi juga mempercepat pengembangan keterampilan teknis dan manajerial.Â
- Ragam Jenis Pekerjaan yang Dijalani
- Karyawan yang terlibat dalam berbagai jenis tugas atau peran multidisiplin akan mengembangkan wawasan yang lebih luas. Variasi pekerjaan memperkaya kemampuan adaptasi dan problem-solving dalam situasi berbeda.
- Penerapan Pengetahuan & Keterampilan dalam Praktik
- Pengalaman kerja tidak hanya diukur dari lamanya bekerja, tetapi juga sejauh mana karyawan menerapkan pengetahuan, keahlian, dan sikap profesional dalam pekerjaan sehari-hari. Praktik langsung memperdalam pemahaman dan meningkatkan kualitas kinerja.Â
- Kualitas & Dampak Hasil Kerja
- Pengalaman yang banyak biasanya berkorelasi dengan hasil kerja yang lebih baik, baik dalam hal kualitas, kecepatan, maupun inovasi. Karyawan berpengalaman cenderung memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian perusahaan (Rizqon et al., 2022).
Berdasarkan dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas diduga terdapat pengaruh upah terhadap  kinerja karyawan, selain itu juga terdapat pengaruh masa kerja terhadap kinerja karyawan dan juga terdapat pengaruh upah dan masa kerja terhadap kinerja karyawan.
Â
Sumber : Hasil Olah Data Penulis (2025)
Â