Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, meliputi: (Dr. Ir. Djoko Soelistya, M.M, CPHCM et al., 2021)
- Faktor Finansial, yaitu terpenuhinya keinginan karyawan terhadap kebutuhan finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi; sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi.
- Faktor Fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja  dan kondisi fisik karyawan. Hal ini meliputi; jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan/suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.
- Faktor Sosial, yaitu  faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Hal ini meliputi; rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar.
- Faktor Psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan.  Hal ini  meliputi;  minat,  ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan.
Berdasarkan faktor-faktor  diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor tersebut mempengaruhi  kepuasan kerja yang memiliki peran penting bagi perusahaan dalam memilih dan menempatkan karyawan dalam  pekerjaannya dan sebagai partner usahanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau sepantasnya dilakukan.
- Penilaian Kinerja
Mondi dan Noe (dalam Budiyanto & Mochklas, 2020) penilaian kinerja adalah system formal untuk memeriksa/mengkaji dan mengevaluasi secara berkala kinerja seseorang.
Agus Dwiyanto (Budiyanto & Mochklas, 2020) penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya.
Penilaian  kinerja yang dikemukakan Leon C. Mangginson A.A Anwar Prabu Mangkunegara adalah sebagai berikut: "penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang di gunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesusai dengan tugas dan tanggung jawabnya". (Khaeruman dkk, 2021)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan proses evaluasi yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawannya untuk menilai bagaimana kinerja karyawan selama masa periode tertentu. Hasil dari penilaian kinerja ini biasanya digunakan untuk acuan perusahaan dalam menentukan keberlanjutan masa kerja (kontrak) masing-masing karyawan.
- Syarat-syarat Penilaian Kinerja
Rivai menyatakan bahwa syarat-syarat yang terdapat dalam penilaian kinerja antara lain : (Khaeruman dkk, 2021)
- Input (Potensi)
- Agar penilaian kinerja tidak bias dan dapat mencapai sasaran sesuai yang dikehendaki oleh perusahaan,maka perlu ditetapkan, disepakati dan diketahui faktorfaktor yang akan dinilai atau dievaluasi sebelumnya sehingga karyawan lebih termotivasi.
- Proses (Pelaksanaan)
- Dalam fase pelaksanaan, proses konsultasi dengan sebanyak mungkin individu dan kelompok harus dilakukan, untuk menjamin seluruh aspek dari sistem penilaian kinerja dapat dihubungkan secara menyeluruh dari pokok yang berhubungan dengan praktek.
- Output (Hasil)
- Perlu kejelasan hasil penilaian seperti, manfaat, dampak risiko dan tindak lanjut dari rekomendasi penilaian. Selain itu perlu diketahui apakah hasil penilaian ini berhasil meningkatkan kualitas kerja, motivasi kerja, etos kerja, dan kepuasan kerja karyawan.
- Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja sumber daya manusia organisasi. (Khaeruman dkk, 2021)
- Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi, pemberhentian dan besarnya balas jasa .
- Untuk mengukur sejauh mana seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaanya.
- Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan dalam perusahaan.
- Sebagai dasar untuk untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, strukturorganisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja, dan pengawasan.
- Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan  latihan bagi karyawan yang berada di dalam organisasi.
- Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai performance yang baik.
- Sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan dan kelemahan dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.
- Sebagai kriteria menentukan, seleksi dan penempatan karyawan
- Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawan.
- Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkanuraian tugas (job description).
- Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Rivai mengemukakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian kinerja antara lain : (Khaeruman dkk, 2021)
- Manfaat bagi orang yang dinilai (karyawan). Bagi karyawan yang dinilai, manfaat penilaian kinerja antara lain:
- Meningkatkan motivasi.
- Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan mereka.
- Pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan pegawai.
- Manfaat bagi Penilai (supervisor atau manajer). Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilai kinerja antara lain:
- Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutnya.
- Meningkatkan kepuasan kerja baik manajer maupun karyawan.
- Manfaat bagi perusahaan, manfaat penilaian antara lain:
- Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan.
- Meningkatkan pandangan menyangkut tugas karyawan.
Dalam penelitian ini variabel X1 yang diteliti oleh penulis adalah upah. Â Upah yang adil dan kompetitif dapat meningkatkan motivasi, kepuasan kerja, dan loyalitas karyawan kepada perusahaan. Sebagaimana yang diuraikan para ahli pada sub bab berikut ini:
- Pengertian Upah