Mohon tunggu...
Muhammad Adi Riswan Al Mubarak
Muhammad Adi Riswan Al Mubarak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Amil, Perawat Kebun dan Pesepeda Federal

Punya nama panjang, namun sering dipanggil dengan sebutan Adi Ram atau kalau harus ditulis dengan singkat memakai nama Muhammad Adi RAM, itu sudah cukup. Pernah mengelola blog sederhana www.tagayanhijau.com yang saat ini domainnya sudah hangus. Mencoba mengelola hobi lagi di YouTube Tagayan Hijau dan berusaha kembali membangkitkan gairah menulis melalui Kompasiana. Semoga memberi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memetik Renungan Alam

1 September 2022   07:18 Diperbarui: 1 September 2022   07:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Kecilku Tagayan Hijau (Dokpri)

"Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah". Al Hajj (22) ayat 5.

Usai solat subuh pagi itu, aku buka pintu samping yang langsung menuju ke kebun kecil di samping rumah. Usai semalaman diguyur hujan, yang intensitas tidak menentu, kadang deras kadang hanya dengan gerimis sedang dan bahkan berhenti. 

Ini hujan pertama setelah sekian lama tidak turun hujan bahkan sangat terik di tengah situasi cuasa yang tidak lagi bisa diprediksi sehingga beberapa tanamanku sering kekeringan. 

Efek hujan tadi malam sungguh luar biasa, semaian bayam yang sudah sepekan aku semai ternyata pertumbuhannya sangat cepat hanya butuh waktu satu malam. 

Terlihat sekali perbedaanya, dia tumbuh dengan subur, hijau bahkan tumbuh lebih besar dibanding hanya kusiram setiap hari dengan air sungai di belakang kebunku. Begitupun rerumputan, yang sebelumnya tidak terlihat ada pertumbuhan, kun fayakun, tumbuh hijau mengarpet. Masya Allah.

Allah telah sampaikan dengan rinci gambaran bumi yang dituruni air hujan melalui Quran Surah ke 22 ayat 5 di atas, bagaimana dahsyatnya karunia hujan yang menjadi rahmat bagi manusia. Pantas saja Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berdoa Allahuma Syaiban Naafian, ya Allah berikanlah manfaat atas hujan yang diturunkan. 

Aktifitas hobi menanam memang jadi rutinitasku selama ini selain pekerjaan utama. Kebun kecil yang tidak seberapa itu aku rawat usai solat subuh atau setelah pulang dari kerja dan juga akhir pekan. Ditanami sayuran, jeruk, anggur dan juga rempah kebutuhan dapur. Tak jarang teman sehobi mampir juga ke kebun. Kebun kecil ini aku namai  Tagayan Hijau, dengan slogan Mengalirkan Kearifan Alam dan Hijaunya Bumi. 

Hobi yang kulakoni adalah manisnya ilmu jariyah yang dicopypastekan oleh almarhum nenekku sedari aku kecil. Ilmu yang bermanfaat sehingga juga bisa dibagikan kepada orang semoga menjadi pasokan amal kebajikan bagi nenek diakhirat kelak sebagai salah satu dari tiga amal yang terus mengalir walaupun insan itu sudah berpulang.
Banyak proses tumbuhnya tanaman yang bisa kunikmati di kebun kecil ini. Mulai proses membelahnya benih sayur sampai keluar daun dan terus berkembang menjadi daun, batang bahkan buah, ada yang dinikmati buahnya ada yang dinikmati daunnya, dan ada yang hanya dinikmati bunganya saja. Termasuk uniknya memperbanyak tanaman melalui cangkok, stek dan grafting (sambung, okulasi dan sebagainya).

Bayangkan, dua tanaman yang berbeda tumbuhnya, bisa menyatu dalam satu tanaman utuh yang akan tumbuh bersama dengan saling melengkapi. Aku contohkan anggur, batang bawah diambil dari anggur yang mempunyai buah sangat asam sekali, tetapi mempunyai ketahanan akar yang sangat baik dan tahan genangan air, berpotensi kuat menghadang penyakit dan pertumbuhan yang cepat. 

Kemudian entres (cabang-cabang yang tumbuh tegak lurus yang akan dipakai untuk grafting/sambung) diambil dari tanaman anggur yang sudah teruji manis, warna yang menarik, buah besar dan bentuk yang unik. dua tanaman ini kemudian dijadikan berjodoh dalam satu tanaman dengan menggabungkannya dengan mengandalkan kambium yang melekat di masing- masing tanaman. 

Sungguh hanya dengan pertolongan Allah sajalah kedua tanaman itu bisa menyatu saling mendukung dan menepiskan segala masalah penyakit yang akan dihadapi selama kehidupannya. Mereka tidak lagi meegokan keinginannya, tapi bagaimana menyatukan langkah untuk menghasilkan buah bahkan keturunannya yang menggembirakan. 

Layaknya pasangan manusia yang membangun komitmen untuk hidup bersama dalam balutan niat yang luhur dan nilai-nilai agama yang kuat. Li i'la kalimatiddin, menjunjung tinggi kemulian agama. Menjaga alam, layaknya menjaga kehidupan bermasyarakat, menjaga keseimbangan antar makhluk Allah, berbagi dan menjadikannya berarti. 

Ingatkah ketika serangan hama menerpa tanaman yang kita rawat sedari benih, dipupuk dan dimanjakan setiap hari, lalu menjelang berbunga diselinapi oleh hama? Lalu hati kita galau, gusar, sedih dan bahkan hampir frustasi untuk menanam kembali. Itulah kehidupan, harus dijalani dengan perjuangan, perjuangan untuk mendapatkan ridho Allah, perjuangan untuk mencari kehidupan dan perjuangan untuk menjadi manfaat bagi umat.

Menjaga alam merupakan kewajiban bagi setiap insan, karena alam adalah titipan anak cucu kita yang akan dinikmatinya kelak. Bermula dari sekedar hobi, bermula hanya dari pekarangan kecil, kontribusi kita kepada alam dan lingkungan sekitar sebagai upaya rasa syukur kita diberi kehidupan. Islam memandang upaya pelestarian lingkungan merupakan sebuah amal yang bernilai ibadah di sisi Allah dan mendapatkan balasan pahala di akhirat kelak sesuai dengan hadis Rasulullah "Barangsiapa menanam tanaman, dia akan mendapat balasan pahala sesuai dengan banyaknya buah yang dihasilkan oleh tanaman itu" (HR.Ahmad).


Merawat alam berarti kita menghargai kehidupan sebagai khalifah fil ardh. Menebarkan kebaikan dimulai dari hal yang ringan untuk kita lakukan kemudian bermanfaat bagi sekalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun