Mohon tunggu...
Adila b
Adila b Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional

its suppose to be my international political economy assignment, i'll write and yap about anything related to economics and i hope this page and the article helps u guys^^

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Cerdas Vietnam Menghadapi Guncangan Dagang Dunia

29 April 2025   08:22 Diperbarui: 29 April 2025   08:22 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang dimulai secara intensif pada tahun 2018 telah membawa dampak besar tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi ekonomi global dan negara-negara di sekitarnya. Salah satu negara yang paling diuntungkan dari konflik ini adalah Vietnam. Melalui strategi ekonomi dan diplomasi yang cermat, Vietnam berhasil mengubah tantangan global menjadi peluang untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok internasional, meningkatkan investasi asing, dan memperluas pasar ekspor. Berikut adalah uraian mendalam mengenai dampak, strategi, dan tantangan yang dihadapi Vietnam dalam menghadapi perang dagang tersebut.

Perang dagang AS--Tiongkok dipicu oleh kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap produk impor dari Tiongkok, sebagai respons atas praktik perdagangan yang dianggap tidak adil seperti subsidi negara dan pencurian kekayaan intelektual. Tiongkok membalas dengan tarif balasan terhadap produk AS, sehingga eskalasi konflik ini mencakup ratusan miliar dolar perdagangan dua arah1. Di tengah ketegangan ini, perusahaan multinasional mulai mencari alternatif basis produksi di luar Tiongkok untuk menghindari tarif tinggi. Vietnam, dengan letak geografis strategis, upah tenaga kerja kompetitif, serta stabilitas politik, muncul sebagai pilihan utama.

-Lonjakan Investasi Asing Langsung (FDI)

Salah satu dampak paling nyata dari perang dagang adalah lonjakan investasi asing langsung ke Vietnam. Data menunjukkan bahwa pada 2018--2019, FDI yang masuk ke Vietnam melonjak signifikan, utamanya di sektor manufaktur, properti, grosir, retail, dan teknologi. Negara investor terbesar antara lain Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Banyak perusahaan multinasional, termasuk dari Tiongkok, merelokasi pabrik mereka ke Vietnam untuk menghindari tarif AS terhadap produk Tiongkok.

Relokasi ini tidak hanya berasal dari Tiongkok, tetapi juga dari perusahaan-perusahaan global yang ingin mendiversifikasi risiko rantai pasok mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, 18 perusahaan multinasional telah memindahkan basis produksi dari Tiongkok ke Vietnam, dengan 22 pabrik Tiongkok juga direlokasi ke negara ini.

Ekspor Vietnam, terutama ke Amerika Serikat, mengalami lonjakan tajam. Produk-produk seperti elektronik, tekstil, pakaian, sepatu kulit, furnitur, dan makanan laut menjadi andalan ekspor baru Vietnam ke AS, menggantikan produk serupa dari Tiongkok yang terkena tarif tinggi. Dalam enam bulan pertama 2019 saja, ekspor Vietnam ke AS meningkat 27,3%.

Selain AS, Vietnam juga memperluas pasar ekspornya ke Eropa melalui penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa (EVFTA). Perjanjian ini menghapus hampir seluruh bea masuk antara kedua pihak, sehingga akses pasar Vietnam ke Eropa untuk produk tekstil, sepatu, smartphone, dan suku cadang komputer semakin terbuka lebar. EVFTA diproyeksikan meningkatkan PDB Vietnam sebesar 4,6% dan ekspor ke UE sebesar 42,7% pada 2025.

-Strategi Ekonomi dan Diplomatik Vietnam

Vietnam tidak hanya menunggu arus investasi, tetapi juga aktif menerapkan kebijakan proaktif, seperti; Menandatangani dan meratifikasi berbagai perjanjian perdagangan bebas (EVFTA, CPTPP, RCEP). Meningkatkan kualitas infrastruktur fisik dan digital. Memberikan insentif fiskal dan kemudahan perizinan bagi investor asing. Menjaga hubungan politik dan ekonomi yang seimbang dengan AS dan Tiongkok, menerapkan "diplomasi bambu" yang fleksibel.

Strategi ini membuat Vietnam tetap menarik sebagai tujuan investasi, sekaligus menghindari tekanan politik dari kedua kekuatan besar. Pemerintah Vietnam juga berusaha menenangkan AS dengan menjanjikan pembelian produk mahal seperti pesawat dan gas alam, serta mengatur ulang perdagangan untuk menghindari tuduhan manipulasi perdagangan.

-Perubahan Pola Ekspor-Impor dan Rantai Pasok Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun