Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cerita Akuisisi Newcastle United Bakal "Semanis" Chelsea dan City?

11 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 11 Oktober 2021   09:00 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Newcastle United | Sumber: www.bbc.com

Akuisisi yang disebut menghabiskan dana sebesar 2 triliun ini memang cukup menghebohkan investor. Alasanya? Tak ada yang menduga bahwa Grup Djarum bakal melakukan hal itu. 

Maka, jangan heran, harga saham Ranch Market (RANC) pun sampai “tersengat” begitu rumor tersebut berembus. Dalam waktu beberapa bulan saja, harga saham Ranch yang tadinya masih kalem di harga 400-an langsung melesat cepat hingga menyentuh 2400-an!

Tentu ada sejumlah alasan bagi sebuah perusahaan untuk melakukan akuisisi. Di antaranya ialah upaya ekspansi. Tatkala penjualan yang dilakukan dinilai sudah mencapai titik jenuh, maka akuisisi bisa dilakukan demi meningkatkan angka penjualan dalam jangka panjang.

Hal inilah yang menjadi alasan bagi Indofood sewaktu mengakuisisi Pinehill sekitar 40 triliun rupiah pada tahun 2020 kemarin. Bagi Indofood, akuisisi tadi jelas bisa membuka pasar yang lebih luas. Hal ini tentu bisa dimaklumi, mengingat Pinehill mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, yakni 800 juta orang.

Jumlah ini tentu jauh lebih banyak ketimbang pasar Indonesia, yang hanya berjumlah 270 jutaan. Alhasil, semakin luas pasar yang digarap, maka semakin besar potensi penjualan yang bakal diraih Indofood dalam jangka panjang.

Sementara, bagi perusahaan yang diakuisisi, kehadiran pemilik baru juga bisa membuat perusahaan tersebut jadi lebih berkembang. Contohnya ialah akuisisi Garudafood terhadap Mulia Boga Raya. Mulia Boga Raya adalah perusahaan pembuat keju. Salah satu produknya yang terkenal adalah Prochiz.

Pada tahun 2020 kemarin, Garudafood membeli mayoritas saham Mulia sekitar 1 triliun rupiah. Bagi Garudafood, akuisisi tadi bisa menambah lini usaha yang dimiliki, sementara untuk Mulia Boga Raya, pasar yang bisa dijangkau jadi lebih luas, mengingat Garudafood mempunyai rantai distribusi yang sudah solid. Makanya, Mulia bisa memanfaatkan rantai distribusi yang dimiliki Garudafood untuk memasarkan dan menjual produk-produknya.

“Bad Story”

Tentu saja, cerita di atas hanyalah bagian manisnya saja. Disebut demikian, sebab tidak semua akuisisi berlangsung sukses. Sebut saja kisah Elang Mahkota Teknologi (Emtek), yang mengakuisisi lisensi Blackberry Massanger beberapa tahun silam. 

Sejatinya Blackberry adalah salah satu ponsel yang sempat digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Modelnya yang unik dan fitur massenger yang ciamik membikin banyak orang terpikat. Maka, jangan heran, ada begitu banyak orang yang memilikinya.

Sayangnya, era keemasan Blackberry hanya berlangsung beberapa tahun saja. Pangsa pasarnya yang tadinya lumayan besar pelan-pelan tergerus oleh kompetitornya. Jadi, jangan heran jika kemudian orang-orang mulai meninggalkan Blackberry dan mencoba produk lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun