Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sekolah Bisnis Pertama Saya Itu Bernama "Mama"

3 Desember 2020   07:03 Diperbarui: 4 Desember 2020   17:33 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah bisnis/ sumber: www.capstoneediting.com.au

Makanya, jangan heran, dalam menjalankan bisnisnya, mama saya memelihara sikap tersebut sebaik mungkin. Ia berupaya menjaga integritasnya terhadap para pelanggannya. Alhasil, meskipun jumlahnya tidak begitu banyak, pelanggannya terbilang cukup loyal berbelanja di toko mama saya selama bertahun-tahun. 

Semua itu bisa terjadi karena mereka menyukai integritas yang ditunjukkan mama saya. Bagi mereka, berbisnis bukan cuma soal mahal-murahnya harga barang, tetapi juga soal integritas, ketulusan, dan kebaikan. 

Jadi, asalkan diperlakukan dengan penuh integritas, biarpun harga barang yang dijual mengalami kenaikan secara wajar, mereka tidak akan tertarik berbelanja ke toko lain. 

Integritas/ sumber: www.psychologytoday.com
Integritas/ sumber: www.psychologytoday.com
Tak hanya kepada para pelanggan, integritas tersebut juga berlaku kepada para pemasok. Saat mama saya berjanji membayar tagihan, maka ia akan menepatinya. Bahkan, sebelum tagihannya jatuh tempo sekalipun, terkadang ia sudah menelepon salesnya untuk melunasinya! 

Hal inilah yang kemudian membikin sales begitu "sayang" kepada toko kami. Karena urusan pembayaran tagihan selalu berjalan lancar, maka jangan heran, sales kemudian sering menawari promo khusus kepada toko kami. Semua itu tentu saja memberi keuntungan lebih bagi toko kami.

Dari situlah saya bisa menarik sebuah pelajaran: "Kalau ingin bisnis yang dikelola awet dalam jangka panjang, jalankanlah dengan penuh integritas." Integritas begitu berharga dan bernilai. Sebab, dalam dunia bisnis, semua tersedia, kecuali integritas.  

2. Ketekunan

Melakukan hal yang sama berulang kali dengan tekun memang terasa membosankan. Namun, tak ada cara lain untuk bertumbuh, kecuali melakukan hal tersebut. Setidaknya hal itulah yang ditekankan oleh Richard St John dalam bukunya yang berjudul "8 To Be Great". 

Richard yang sudah mewawancarai ratusan tokoh publik yang sukses kemudian mencantumkan "ketekunan" sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi apabila seseorang ingin meraih prestasi yang cemerlang. Baginya, sehebat apapun bakat yang dimiliki seseorang, tetapi kalau orang tadi tidak tekun mengembangkan bakatnya, maka bakat tadi bisa layu sebelum berkembang.

Ketekunan tadi perlu diterapkan dalam banyak bidang, termasuk bisnis. Walaupun belum pernah sekalipun membaca buku Richard tadi, namun secara alamiah, mama saya sudah menerapkan ketekunan dalam menjalankan bisnisnya. Buktinya, ia hobi berdagang setiap hari, bahkan saat tanggal merah sekalipun!

Ketekunan/ sumber: unbridlingyourbrilliance.com
Ketekunan/ sumber: unbridlingyourbrilliance.com
Ketekunan tersebut tentu tidak muncul dalam semalam. Semuanya butuh proses, dan dalam menjalani proses tersebut, tidak jarang timbul bermacam masalah yang mesti dihadapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun