Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Lima Cara Menjinakkan "Beruang"

7 Oktober 2019   09:01 Diperbarui: 7 Oktober 2019   14:26 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi beruang (sumber: abcnews.com)

Sementara tren lainnya ialah "sideway". Tidak ada simbol hewan untuk mewakili tren ini. Tren ini ditandai dengan posisi bursa saham yang cenderung datar. Permintaan dan penawaran berimbang. Makanya, dalam situasi demikian, harga saham tampak stagnan, tidak naik, tidak juga turun.

Berbeda dengan tren "bullish" yang selalu ditunggu-tunggu, tren "bearish" sering menjadi momok bagi investor. Sebab, dalam kondisi tersebut, portofolio susah berkembang.

Saya pribadi telah merasasakan sendiri betapa sulitnya menuai "cuan" di pasar saham sepanjang bulan September kemarin, ketika tren "bearish" mulai terlihat. Jangankan melaju pesat, saham-saham yang saya beli justru melempem, bahkan terperosok cukup dalam.

Dalam situasi demikian, saya tentu tidak tinggal diam. Sejumlah antisipasi pun saya lakukan. Saya melakukan hal itu demi menyelamatkan dana saya. Berikut ialah langkah yang saya ambil untuk mengatasi keganasan tren "bearish".

1. Menjual saham yang rugi

Melakukan cutloss mungkin adalah sebuah hal yang paling dihindari para investor. Sebab, itu sama artinya dengan merealisasi kerugian. Saya pribadi pun enggan melakukan hal ini.

Namun, hal itu mesti dilakukan, sebelum kerugian yang saya dapat bertambah lebar. Dalam kondisi pasar yang sedang "bearish", tidak ada yang bisa memprediksi seberapa dalam penurunan harganya.

2. Mempertahankan saham yang masih untung  

Saham yang sudah untung lebih mudah dikelola daripada saham yang rugi. Makanya, alih-alih menjualnya, saya memutuskan tetap mempertahankannya. Apalagi kalau saham tersebut punya fundamental yang bagus, harganya bisa pulih dengan cepat.

Hal itulah yang saya cermati dari saham konsumer yang saya pegang. Sudah dua kali harganya turun cukup dalam. Namun, harganya cepat "rebound".

Dalam kondisi "bearish", saham jenis ini menawarkan perlindungan. Dana yang ditanamkan di dalamnya "cenderung" lebih aman. Lebih lagi, suatu saat pasar mengalami tren "bullish", harganya bisa ikut melesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun