Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Itu, Mantanku Datang Hanya untuk Membunuhku

16 Februari 2017   16:42 Diperbarui: 16 Februari 2017   16:56 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sebuah buket bunga mawar merah/ sumber gambar: http://images.huffingtonpost.com

***

Maka, malam ini pun, kami kembali duduk bersama untuk menikmati segelas anggur. Ia meletakkan buket bunga itu di meja, menyimpan kembali pistol di saku sweater yang dikenakannya, dan duduk dengan santai di kursi.

Sementara itu, aku pergi ke dapur untuk mengambil anggur di kulkas, menyiapkan gelas, dan mengisinya sedikit demi sedikit.

Kemudian, kami duduk berhadapan di meja yang sama. Aku memberinya segelas anggur.

Ia mereguk sedikit anggur, lalu meletakkan gelas di meja, dan mengambil tisu untuk mengeringkan tangannya yang sedikit basah. Di jari manisnya masih terpasang cincin kawin yang terbuat dari emas.

“Kau bilang akan segera bercerai,” kataku, dengan suara tenang.


Sewaktu mendapat pertanyaan itu, ia pun menatapku dengan tajam. Jelas ia tak menyukai pertanyaan itu, tetapi ia masih bisa menahan diri supaya tak mencabut pistol dari sakunya dan memberondong tubuhku dengan peluru.

***

Kata-kataku tampaknya membongkar kembali ingatan tentang pertengkaran kami tempo lalu. Semua itu berawal ketika aku menemukan sebuah cincin kawin di laci kamarnya dan beberapa catatan tentang status perkawinan.

cincin kawin/ sumber gambar: http://theweddingpress.com
cincin kawin/ sumber gambar: http://theweddingpress.com
Aku minta penjelasan darinya, dan akhirnya ia mengakui semuanya. Ia telah menikah, tetapi penikahannya di ambang kehancuran. Walaupun demikian, ia tak bisa menceraikan istrinya, sebab putrinya yang masih kecil akan menjadi “korban” atas peristiwa itu.

“Mengapa kau menyembunyikan semua ini?” kataku dengan suara geram. Aku sangat kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun