Mohon tunggu...
Adib Tiya Ummi Laillani
Adib Tiya Ummi Laillani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Student

photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Profil dan Potensi Clumprit sebagai Salah Satu Desa Maju di Kabupaten Malang

1 Juli 2020   19:36 Diperbarui: 1 Juli 2020   19:29 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Potensi Sumber Daya Alam Desa Clumprit (Dokpri)

Gambar 2 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Batako (Dokpri)
Gambar 2 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Batako (Dokpri)
Usaha batako dikelola oleh penduduk Desa Clumprit, yang bernama Bapak Suprapto, dengan satu orang pekerja. Usaha ini terletak di RT 15/ RW 03 dengan luas wilayah usaha sekitar 12 m x 8 m. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Suprapto, batako pada usaha ini terbuat dari pasir dan semen dan dalam 1 hari usaha tersebut bisa memproduksi 300 batako dengan daerah pemasaran di wilayah sekitar. 

Jumlah batako yang terjual dalam 1 hari, yaitu sesuai pemesanan. Menurut Bapak Suprapto, kendala yang dialami selama ini dalam mengembangkan usaha tersebut, yaitu sepi pemesanan yang diakibatkan oleh wabah virus corona.

Gambar 3 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Genteng Cor (Dokpri)
Gambar 3 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Genteng Cor (Dokpri)
Usaha genteng cor dikelola oleh penduduk Desa Clumprit yang bernama Bapak Nuriman, dengan jumlah pekerja, yaitu sebanyak 12 orang. Usaha ini terletak di RT 21/ RW 04 dengan luas wilayah usaha kira-kira 50 m x 20 m. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Nuriman, genteng cor dalam usaha tersebut terbuat dari pasir dan semen dan 1 hari bisa memproduksi 250 genteng. 

Sementara itu, jumlah genteng yang terjual dalam 1 hari, yaitu tergantung pemesanan atau 400 genteng dengan wilayah pemasaran, yaitu di area Malang dan Batu. Menurut Bapak Nuriman, kendala yang dialami dalam usaha ini, yaitu modal.

Gambar 4 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Peternakan Ayam Potong (Dokpri)
Gambar 4 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Peternakan Ayam Potong (Dokpri)
Usaha peternakan ayam potong, dikelola oleh penduduk Desa Clumprit, yang bernama Bapak Budi Santoso, dengan jumlah pekerja, yaitu sebanyak 1 orang. Usaha ini terletak di RT 31/ RW 05 dengan luas wilayah peternakan, yaitu  sekitar 60 m x 12 m. 

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Budi Santoso, jumlah ayam yang diternak, yaitu 8000 ekor dan dalam 1 hari ayam potong yang terjual, yaitu sebanyak 3000 ekor. 

Tempat pemasaran ayam potong usaha tersebut, yaitu restoran dan hotel di daerah Malang. Menurut Bapak Budi Santoso, kendala yang dialami dalam usaha ini, yaitu adanya penyakit gumboro dan coli yang menyerang ayam ternak.

Gambar 5 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Peternakan Ayam Petelor (Dokpri)
Gambar 5 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Peternakan Ayam Petelor (Dokpri)
Usaha peternakan ayam petelor, dikelola oleh Ibu Kasiah, dengan jumlah pekerja sebanyak 1 orang. Usaha ini terletak di RT 31/ RW 05, dengan luas wilayah peternakan, yaitu sekitar 20 m x 4 m. Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Kasiah, jumlah ayam yang diternak, yaitu 400 ekor dan banyak telur yang dihasilkan dalam satu hari, yaitu 16 kg. 

Wilayah pemasaran telor ayam, yaitu di Desa Sumberejo dan Turen dan banyak telur yang terjual dalam 1 hari, yaitu 15 kg. Menurut Ibu Kasiah kendala yang dialami dalam usaha ini, yaitu adanya wabah penyakit corona mempengaruhi kesehatan ayam, sehingga banyak ayam yang terkena virus dan mati.

Gambar 6 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Peternakan Bebek Petelor (Dokpri)
Gambar 6 Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Peternakan Bebek Petelor (Dokpri)
Usaha peternakan bebek petelor, dikelola oleh Ibu Wiwik. Usaha ini terletak di RT 31/ RW 05, dengan luas wilayah peternakan, yaitu sekitar 50 m x 50 m. Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu wiwik, jumlah bebek yang diternak, yaitu 550 ekor dan banyak telur yang diproduksi dalam satu hari, yaitu 350 -- 400 butir. 

Pemasaran telor bebek, yaitu di wilayah kabupaten dan kota Malang. Menurut Ibu Wiwik, kendala yang dialami dalam usaha ini, yaitu cuaca yang bisa mempengaruhi kesehatan bebek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun