Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Quality Time di Curug Tomo: Menyatu dengan Alam, Menguatkan Kebersamaan Keluarga

14 September 2025   09:14 Diperbarui: 14 September 2025   09:30 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kebahagiaan tidak selalu harus dicari jauh-jauh. Ia bisa ditemukan di jalan kampung yang sepi, di sapaan warga yang ramah, di udara pegunungan yang segar, dan di setiap tawa keluarga kita"

HARI Minggu bagi keluarga kami selalu menjadi akhir pekan yang selalu dinanti-nantikan. Setelah seminggu penuh dengan rutinitas kerja, hadirnya hari ini terasa seperti jeda yang berharga.

Makanya, hari itulah kesempatan kami bisa benar-benar bersama tanpa gangguan pekerjaan kantor. Saya sendiri bekerja lima hari dalam sepekan atau Senin sampai Jumat, sementara istri enam hari hingga Sabtu.

Biasanya, akhir pekan Sabtu saya melakukan rutinitas di rumah seperti merawat kebun, mengontrol kondisi air kolam ikan, memangkas dahan pohon yang mengitari halaman, hingga memotong rumput pekarangan.

Adapun pada hari Minggu kami sekeluarga mengisi hari-hari dengan hal-hal sederhana bersama-sama, seperti jalan pagi di alun-alun, berbelanja sayur di pasar raya Rangkasbitung, berendam di pemandian air panas, atau sekadar duduk menikmati suasana rumah. Sesekali juga, kami memanfaatkan hari itu untuk menengok anak yang kuliah di luar kota, mengunjungi destinasi wisata pantai dan pegunungan, atau sekadar cari kulineran favorit di dekat tempat tinggal kami. Pokoknya, Minggu adalah hari dimana kami meluangkan waktu hanya untuk keluarga.

Nah, akhir pekan beberapa waktu lalu, saya, istri, dan si bungsu memilih liburan kembali ke alam. Kali ini kami ingin menapaki jalur Gunung Aseupan dan menyambangi Curug Tomo, air terjun yang empat tahun lalu memberi pengalaman berharga di masa pandemi.

Saat itu, ketika dunia terasa sempit dan dibatasi aturan, perjalanan singkat ke Curug Tomo seakan jadi hembusan angin segar. Kini kami kembali, bukan sekadar ingin merasakan segarnya air terjun, tetapi juga untuk bernostalgia, mencari kembali hangatnya kebersamaan yang pernah terjalin di sana. Pengalaman seru saat itu juga saya abadikan lewat artikel di Kompasiana dengan judul "Legenda Curug Tomo, Air Terjun di Desa Ramea"

Gunung Aseupan dan Pesona Curug Tomo

Selamat datang di Kawasan Tomo Lewi Bumi di Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi ( Foto: Dokumentasi Pribadi)***
Selamat datang di Kawasan Tomo Lewi Bumi di Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi ( Foto: Dokumentasi Pribadi)***

Curug Tomo merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Airnya bersumber dari Puncak Gunung Aseupan, gunung setinggi 1.174 mdpl yang sudah lama tidak aktif yang berada dalam Gugusan Pegunungan "Akarsari", kependekan tiga gunung yakni Aseupan, Karang, dan Pulosari.

Meski tidak menjulang tinggi, Aseupan menyimpan pesona khas antara lain udaranya yang sejuk, panorama indah, dan sejumlah curug - air terjun alami - tersembunyi yang menjadi daya tarik tersendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun