Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Catatan 80 Tahun RRI: Radio, Teman Perjalanan, dan Kawan Seperjuangan Puskeswan

11 September 2025   14:48 Diperbarui: 11 September 2025   20:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bincang pagi bersama Podcast Radio Berkah FM (Foto: Dokpri)***

"Semoga Radio Republik Indonesia dan Radio-radio lainnya terus mengudara, terus bertransformasi, dan terus menjadi jembatan suara masyarakat"

RADIO adalah salah satu media massa yang selalu menemani perjalanan hidup saya sejak lama. Kebiasaan mendengarkan siaran radio berawal saat bersama teman kuliah sering dengerin cerita "Satria Madangkara" di Asrama Kampus Bandung saat itu. Ritual mendengarkan legenda ini intens kami lakukan hingga akhirnya berakhir ketika kami semua lulus kuliah.

Kebiasaan mendengarkan radio kemudian muncul kembali sekitar tahun 2000-an, ketika saya mulai kerja dan sering menyetir mobil sendiri. Sejak itu, hampir setiap perjalanan, baik bersama keluarga maupun rekan kerja, pilihan pertama saya adalah menyetel radio.

Tema siaran yang paling saya sukai adalah berita dan informasi. Maka jangan heran jika radio favorit saya adalah El-Sinta 90.00 FM jika sedang berkendara, yang masih setia saya dengarkan hingga kini, meski kadang berebut dengan anggota keluarga yang lebih suka musik.

Bagi saya, gelombang suara radio adalah hiburan, sumber pengetahuan, sekaligus teman perjalanan agar tidak ngantuk. Suara itu mengisi kesunyian jalan, mengiringi tawa di dalam mobil teman dan keluarga, dan seringkali memberi kabar terbaru yang bermanfaat.

Keakraban saya dengan radio bukanlah suatu kebetulan. Pasalnya, dari dulu tahun akhir tahun 1990-1n atau awal bekerja sebagai tenaga fungsional penyuluh kesehatan masyarakat saya sudah akrab dengan beberapa media lokal dan sejumlah stasiun radio yang ada di Kabupaten Pandeglang. Tuntutan pekerjaan ini yang menyebabkan hubungan itu menjadi lebih dekat.

Sebagai petugas lapangan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pandeglang, bagi saya, radio memiliki arti lebih dari sekadar hiburan. Ia menjadi jembatan yang menyampaikan pesan kesehatan hewan kepada masyarakat. Melalui mikrofon penyiar, suara kami bisa masuk ke rumah-rumah warga, pasar, hingga kantor pemerintahan.

Saya masih ingat saat pertama kali menjadi narasumber talkshow di radio. Suara yang biasanya hanya terdengar di balai desa atau kandang ternak, tiba-tiba menjangkau khalayak luas. Rasanya sederhana, tapi sarat makna. Dari situ saya sadar, radio adalah kawan seperjuangan dalam menyampaikan edukasi kepada masyarakat.

Dulu, radio juga menjadi sarana komunikasi dua arah. Saya sering membuat naskah acara untuk pimpinan, melakukan rekaman suara, hingga menyiapkan adlibs berisi ajakan hidup sehat. Kini, meski media sudah berkembang ke bentuk digital, peran itu tetap bertahan: suara radio tetap hangat, akrab, dan terasa dekat.

Hampir tiga dekade terakhir, saya menyaksikan bagaimana radio bertransformasi. Dari gelombang AM/FM yang diputar lewat transistor, kini hadir dalam bentuk digital: streaming online, aplikasi RRI Play Go , website resmi, hingga kanal youtube dan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun