Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Catatan 80 Tahun RRI: Radio, Teman Perjalanan, dan Kawan Seperjuangan Puskeswan

11 September 2025   14:48 Diperbarui: 11 September 2025   20:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bincang pagi bersama Podcast Radio Berkah FM (Foto: Dokpri)***

Bagi petugas lapangan seperti kami, perubahan ini sangat membantu. Saat berada di pelosok, saya masih bisa mendengarkan siaran melalui gawai. Apalagi liputan kegiatan atau talkshow yang terlewat bisa diputar ulang lewat kanal digital. Dengan demikian, pesan dari lapangan tidak hilang begitu saja, melainkan bisa terus tersebar jangkauannya.

Meski medianya berubah, ada satu hal yang tidak berubah yakni suara khasnya yang tetap memberi rasa akrab, menemani, dan membuat jarak terasa dekat.

Radio sebagai Kawan Seperjuangan Puskeswan 

Awal tahun 2020, Puskeswan Pandeglang belum setenar seperti sekarang. Saat itu, tenaga kami hanya seorang dokter hewan dan seorang paramedis dokter hewan, melayani 35 kecamatan, 335 desa, dan ribuan ternak dalam setiap tahunnya.

Dalam kondisi terbatas, radio menjadi media paling efektif untuk menyosialisasikan program kesehatan hewan sekaligus memperkenalkan Puskeswan kepada masyarakat.

Hingga kini, radio masih menjadi mitra saat kami berpacu dengan waktu. Misalnya ketika harus segera mengumumkan kasus penyakit menular, vaksinasi rabies, pemeriksaan hewan kurban, atau acara komunitas pencinta hewan. Siaran langsung radio membantu informasi cepat tersampaikan, sekaligus mengajak masyarakat berpartisipasi.

Beberapa kali, saya juga diundang sebagai narasumber talkshow. Diskusi di radio terasa berbeda. Di sini kami tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi seperti berbicara langsung dengan masyarakat yang mendengarkan dengan penuh perhatian.

Beberapa stasiun radio favorit yang masih menjalin komunikasi hingga saat ini antara lain:

1. Radio Krakatau 93.7 FM (Ear Sajagat)

Foto: Dokpri 
Foto: Dokpri 

Radio Krakatau adalah satu-satunya stasiun yang menjangkau wilayah Labuan dan sekitarnya. Dengan identitas etnik Sunda Banten dan semboyan Ear Sajagat (telinga sejagat), radio ini mengakar kuat di masyarakat.

Program seperti Ngulik kerap mengundang Puskeswan untuk membahas isu kesehatan hewan terkini. Suara hangat penyiarnya, program budaya lokal, serta kanal digital yang aktif menjadikannya menjadi kawan seperjuangan Puskeswan dalam setiap acara besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun