Melalui dialog dan talkshow, RRI menjadi jembatan komunikasi antara petugas lapangan dan masyarakat luas. Kanal digitalnya seperti website, Facebook, Instagram, hingga youtube, mampu menyebarkan liputan lebih luas, menjangkau generasi muda yang aktif di media sosial.
Selain keempat radio tersebut, masih ada Ujungkulon FM 95.1, Nadafa FM, dan stasiun lokal lain yang juga memberi dukungan. Semua punya peran, meski seluruhnya tidak saya tulis di sini, namun saya yakin kontribusinya ada dan nyata.
Oh, ya, keistimewaan dari Radio bukan hanya pada jangkauan siaran, tetapi juga pada nilai humanis yang disampaikannya. Suara penyiar terasa seperti teman akrab yang selalu hadir, memberi semangat ketika lelah di lapangan, dan menyampaikan informasi dengan bahasa sederhana yang mudah diterima.
Masyarakat pun tidak sekadar pendengar pasif. Mereka ikut berkomentar, bertanya, bahkan berbagi pengalaman. Hubungan dua arah ini menjadikan radio menjadi ruang pertemuan, tempat di mana pesan kesehatan hewan bisa benar-benar hidup di tengah masyarakat.
Catatan untuk 80 Tahun RRI
Sebagai petugas lapangan di Puskeswan Pandeglang, saya merasa beruntung memiliki kawan seperjuangan seperti radio. Banyak pekerjaan menjadi lebih ringan karena ada suara radio yang membantu menyampaikan pesan. Banyak langkah mantap terasa karena ada gelombang udara yang menjembatani kami dengan masyarakat.
Di usia ke-80 tahun RRI pada hari ini, saya merasakan betapa pentingnya keberadaan radio, bukan hanya media informasi atau hiburan, melainkan percakapan yang memperkuat komunikasi antara pemerintah, petugas, dan masyarakat. Alhasil, di tengah derasnya arus digital, radio tetap hadir dengan suara yang dekat dan bersahabat.
Oleh karena itu, ucapan selamat ulang tahun ini saya tujukan bukan hanya untuk RRI, tetapi juga untuk seluruh radio yang telah berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Baik RRI, radio swasta, maupun radio komunitas, semuanya adalah kawan seperjuangan dalam menyuarakan kesehatan hewan, pendidikan, dan kebersamaan. Bagi saya, setiap gelombang radio adalah denyut kehidupan yang menjaga keharmonisan antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Semoga Radio Republik Indonesia dan Radio-radio lainnya terus mengudara, terus bertransformasi, dan terus menjadi jembatan suara masyarakat. Dan bagi saya pribadi, Radio akan selalu menjadi sahabat setia, suara yang tidak hanya terdengar, tetapi juga dirasakan. Dirgahayu RRI, Sekali di Udara Tetap di Udara.
Pandeglang, 11 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI