Mohon tunggu...
adelia aura
adelia aura Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyukai Film

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Yuk! Kenali Karakteristik Masyarakat Sebelum Melakukan Lobi dan Negosiasi

9 Juni 2025   19:41 Diperbarui: 17 Juni 2025   11:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Surabaya – Dalam dunia pemasaran, lobi dan negosiasi menjadi ujung tombak dalam upaya memperkenalkan dan memasarkan produk. Namun, lobi yang efektif tidak cukup hanya bermodalkan presentasi atau proposal program. Menurut Mohammad Burhannuddin, Area Sales Promotion Head PT United Family Food (Unifam), langkah pertama dan paling penting adalah memahami karakteristik wilayah dan masyarakat yang akan dituju.

Cara Melakukan Lobi dan Negosiasi yang Memperhatikan Karakter:

  • Kumpulkan Data Wilayah Terlebih Dahulu
  • Kenali Karakter Kota atau Daerah
  • Pahami Jenis Channel yang Dihadapi
  • Gunakan Pendekatan Bahasa dan Budaya Lokal
  • Pahami Profil Personal Mitra (Personal Approach)
  • Lakukan Pendekatan Bertahap (Soft Entry)
  • Tawarkan Win-Win Solution
  • Sesuaikan Strategi dengan Situasi Lokal

Perbedaan karakteristik masyarakat tidak hanya terlihat antar kota, tetapi juga tergantung pada jenis saluran distribusi atau channel. Misalnya, channel tradisional seperti toko kelontong di pasar cenderung lebih terbuka terhadap kerja sama promosi. Hal ini berbeda dengan channel modern dan nasional seperti minimarket jaringan atau supermarket besar, yang memiliki prosedur dan sistem manajemen tersendiri. Di saluran ini, lobi harus melalui tahapan yang lebih panjang dan melibatkan pusat perusahaan (head office).

Burhannuddin juga membandingkan pendekatannya di beberapa kota. Ia menyebut bahwa di kota-kota seperti Madiun, proses lobi relatif lebih mudah karena masyarakatnya lebih terbuka dan tidak menuntut banyak imbal balik. Sebaliknya, di kota besar seperti Malang dan Surabaya, pelaku usaha cenderung lebih selektif dan menanyakan manfaat langsung dari kerja sama tersebut. “Ketika kita lobi ke orang Madiun, mereka welcome banget tanpa ada embel-embel minta dana, sponsor atau apapun,” ujarnya.

Selain karakter kota dan jenis channel, aspek budaya juga menjadi pertimbangan penting dalam proses lobi. Di beberapa daerah, kemampuan menggunakan bahasa lokal dapat memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan komunikasi dan kerja sama. Burhannuddin menceritakan bagaimana ia harus menyesuaikan diri saat bertugas di daerah-daerah seperti Madura dan Bandung. 

“Kalau kita bisa menyesuaikan bahasan di suatu daerah itu bikin proses lobi negosiasi lebih mudah, misalnya kita bisa Bahasa Madura, kita lebih dihormati. Sama juga kalau di Bandung, saya kadang bawa supervisor yang bisa Bahasa Sunda waktu mau negosiasi,” ungkapnya.

Pengalaman Burhannuddin menunjukkan bahwa lobi bukan sekadar negosiasi program, tetapi sebuah proses adaptasi sosial dan budaya. Pemahaman terhadap karakter wilayah, jenis mitra, hingga sensitivitas budaya lokal menjadi faktor penting dalam keberhasilan promosi produk di berbagai daerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun