Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Republik Rancu

15 Desember 2018   05:34 Diperbarui: 15 Desember 2018   05:40 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

wajah sajak buta

kalah berhologram

padahal begitu dekat dengan aroma

tetapi,

ya sudahlah! Kita awan berselimut 

dan menyukai syair retrofilia

mari tidur

dan esok kembali kepada batangan majemuk 

tanpa kepintaran lebih lanjut.

Selamat datang dunia penyerbukan! Aku masih hidup

walau resah menghadapi bahu trotoar jalan

di mana banyaknya hujan di pasang dengan sengaja.

Bekasi, 15 Desember 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun