By Succubus
Ini adalah tanah tempat aku terlahir, besar dan melihat pahitnya sebuah lahan
mekar pada jalur perjuangan yang tak kunjung selesai.
Kukatakan jujur, bung! Negeri ini masa usia labil
dengan kecemasan berombakÂ
dari segi waktu yang bicara bertele-tele
kabutnya pun begitu nanar.
Ah asam! Ini asam yang lampau
debitnya hanya di modifikasi
sesuai rencana sutradara besar di balik gorden
hanya saja ...
wajah sajak buta
kalah berhologram
padahal begitu dekat dengan aroma
tetapi,
ya sudahlah! Kita awan berselimutÂ
dan menyukai syair retrofilia
mari tidur
dan esok kembali kepada batangan majemukÂ
tanpa kepintaran lebih lanjut.
Selamat datang dunia penyerbukan! Aku masih hidup
walau resah menghadapi bahu trotoar jalan
di mana banyaknya hujan di pasang dengan sengaja.
Bekasi, 15 Desember 2018.