Mohon tunggu...
Adelfirah udaa
Adelfirah udaa Mohon Tunggu... Mahasiswa

halo semuanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Last Mataf Unisa Yogyakarta 2025

21 September 2025   10:47 Diperbarui: 21 September 2025   10:47 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yogyakarta-Perkenalkan nama saya Adelfirah udaa dari fakultas ilmu kesehatan program studi fisioterapi. Universitas Aisyiyah Yogyakarta telah menyelenggarakan social movement pada hari saptu 20 September 2025 di convention Hall. Social movement ini menghadirkan 2 narasumber yang sangat hebat dan menginspirasi.

Materi: Pembinaan Karakter untuk Penyiapan Generasi Emas Tahun 2025

Pemateri: Irfan Amale

3 Formula Rahasia Ubah Generasi Rebahan jadi Generasi Emas

Dalam pemaparan beliau mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi generasi muda saat ini. Istilah Generasi rebahan sering dikatkan pada anak muda yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal pasif,kurang produktivitas dan kurang memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.Namun menurut beliau setiap generasi memiliki potensi untuk berubah. Dengan formula yang tepat,generasi muda dapat dan bisa bertransformasi menjadi generasi emas. Generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tapi juga memiliki kepedulian sosial,daya juang tinggi serta mampu memberi solusi bagi tantangan zaman.

1. Find Your Life Mission

Setiap orang lahir dengan tujuan tapi tidak semua orang benar-benar hidup dengan mengalir begitu saja, ada juga yang sibuk mengejar mimpi tanpa tau tujuan dan makna terdalam dari perjalanan mereka. Di sinilah pentingnya menemukan life mission atau misi hidup yang membuat mereka merasa berarti dan bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga buat orang lain. Ketika seseorang menemukan misi hidupnya, arah perjalanannya menjadi lebih jelas. Bukan berarti jalan akan selalu muda tapi ada kekuatan batin yang membuat kita tetap melangkah sekalipun menghadapi rintangan.

Lalu bagaimana cara menemukan potensi diri?

1. kenali apa yang kamu sukai

2. kenali apa vocationmu(kuasai) 

3. Liat apa yang akan dijalani sebagai profesi

4. Liat juga apa kontribusimu pada dunia

2. Hack and Build Your System

Banyak orang yang ingin sukses,disiplin atau produktif tapi sering terjebak pada motivasi yang naik turun. Hari ini semangat eh besok malas lagi. Masalahnya bukan pada niat tapi pada sistem. Bisa juga karena motivasi bisa hilang, sementara sistem akan bekerja secara otomatis jika sudah terbangun.

1. Lebih canggih dari super car,manusia punya 10 tombol ajaib dalam daya perintah dalam diri

-kesenangan

-kebanggaan

-keingintahuan

-minat

-tujuan

-kebutuhan

-manfaat

-tantangan

-keyakinan

-makna

2. Delay instant dopamin

Kita hidup di era serba instan. Semua bisa cepat seperti pesan makanan,belanja online, hiburan 24 jam di layar. Sensasi senang yang muncul seketika ini sebenarnya dipicu oleh zat kimiandi otak bernama dopamin. Tapi apa jadinya kalau kita belajar menunda dopamin itu?. Delay instant dopamin adalah kemampuan menahan diri dari kesenangan cepat demi hasil yang lebih besar.

3. 1% rule atimic habit

Kita sering iri melihat orang lain yang sukses. Mereka terlihat disiplin,produktif,sehat dan seolah-olah punya kehidupan yang sempurna. Pertanyaannya apakah mereka langsung jadi seperti itu dalam semalam? ya tetu saja tidak. Faktanya hampir semua pencapaian besar lahir dari kebiasaan kecil yang di jaga setiap hari. Bukan dari lompatan besar sekali  melainkan dari langkah sederhana yang konsisten. Di otak atau kepala kita ini ada yang namanya dinosaurus atau Reptilian Brain. Itu bikin kita sulit berubah karena selalu mencari aman,instan,dan gampang. jadi kalau kita ingin mengubah hidup, kuncinya bukan melawan reptilian brain tapi menjinakan dan mengarahkannya pelan-pelan lewat kebiasaan kecil.

3 Habiskan Jatah Gagalmu

Kalau hari ini kamu masih sering jatuh,malas atau bahkan menyerah di tengah jalan, it's okey itu wajar. Semua orang punya jatah gagal, bedanya  ada yang berhenti di kegagalan dan ada juga yang menjadikannya batu loncatan. Setiap kegagalan adalah bukti bahwa kamu sedang berproses. Dan semakin cepat kamu menghabiskan jatah gagalmu, semakin cepat pula kamu sampai di titik keberhasilan.

Materi: Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi industri

Pemateri: Dr. Punang Amaripuija, S.E,S.T., M.I.T

Perkembangan teknologi di masa depan menunjukkan arah yang semakin inovatif dan revolusioner, salah satunya ditandai dengan munculnya konsep transportasi modern Hyperloop. Hyperloop digambarkan sebagai kapsul berkecepatan sangat tinggi yang bergerak dalam tabung hampa udara, sehingga dapat mengangkut penumpang lebih cepat dibandingkan pesawat maupun kereta cepat yang ada saat ini. Inovasi ini merupakan simbol perubahan besar dalam cara manusia bertransportasi dan menjadi bukti nyata kemajuan sains dan teknologi.

Selain dalam bidang transportasi, perkembangan teknologi juga terlihat pada ranah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Salah satu bentuk kemampuan AI modern adalah Multimoda, yaitu sistem yang mampu menerima input dari berbagai bentuk data, seperti teks, suara, gambar, maupun video, serta menghasilkan output dalam format yang sama. Multimoda menjadikan AI lebih fleksibel, adaptif, dan semakin menyerupai cara manusia memahami dan berkomunikasi lintas media.

Dalam perkembangannya, AI telah menghasilkan beragam aplikasi yang mendukung kreativitas digital dan produktivitas manusia. Beberapa di antaranya adalah DALL-E dari OpenAI, Midjourney, Stable Diffusion, Firefly dari Adobe, Copilot, Gemini, hingga SORA dari OpenAI yang mampu mengubah teks menjadi gambar maupun video. Kehadiran aplikasi-aplikasi tersebut memperlihatkan tren besar bahwa AI tidak hanya membantu pekerjaan rutin, tetapi juga berperan dalam dunia seni, desain, dan kreativitas digital yang sebelumnya sulit dicapai oleh teknologi konvensional.

Lebih jauh, AI telah memberikan dampak signifikan dalam berbagai bidang profesional. Dalam bidang medis, misalnya, AI medis Google mampu melewati ujian medis dengan hasil yang dalam beberapa aspek mengungguli kemampuan dokter, sehingga berpotensi besar dalam mendukung diagnosis serta pengambilan keputusan kesehatan. Pada bidang hukum, AI telah berhasil melewati ujian pengacara (bar exam), bahkan ujian etika hukum, menunjukkan kemampuannya dalam memahami dan mengolah aspek legal dengan baik. Tidak hanya itu, AI juga diprediksi mampu memenuhi standar akademik untuk mendapatkan Wharton MBA dalam bidang manajemen operasi, yang merupakan salah satu kualifikasi manajemen paling bergengsi di dunia. Fakta-fakta ini menegaskan bahwa AI tidak hanya berperan sebagai pendukung, tetapi juga dapat menyamai bahkan melampaui kinerja manusia dalam ranah profesional tertentu.

Materi ini juga menekankan pentingnya refleksi terkait perkembangan AI melalui sejumlah Points to Ponder. Pertama, individu yang memanfaatkan AI akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya. Kedua, dunia kerja di masa depan, termasuk bagi lulusan perguruan tinggi, akan menuntut integrasi AI dalam workflow sehari-hari. Ketiga, kurikulum pendidikan harus beradaptasi dengan perkembangan ini dengan cara mengintegrasikan penggunaan AI secara sistematis dalam pembelajaran. Keempat, perkembangan AI tidak dapat ditahan, sehingga diperlukan pemanfaatan secara bijak, termasuk pada proses evaluasi akademik seperti ujian berbasis AI.

Secara keseluruhan, perkembangan AI menegaskan bahwa teknologi ini bukan lagi sekadar alat bantu tambahan, melainkan telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern. AI berpengaruh luas pada transportasi, komunikasi, pendidikan, dan profesi, serta membawa transformasi besar dalam cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan dunia. Adaptasi terhadap perubahan ini menjadi keharusan agar manusia tidak tertinggal oleh arus kemajuan teknologi yang semakin cepat dan tidak terelakkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun