Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati Berpagar Bambu

21 Januari 2021   20:21 Diperbarui: 21 Januari 2021   20:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan canva/dokpri

Lenggang, sepi sunyi. Angin gemulai berdesir pelan nyaris tak terdengar. Gemerisik daun hati seolah malu. Menunduk jauh semakin berlipat di dagu.

Dinding langit hati berbalut awan tipis bergurat campur warna. Berundak undak tanpa tangga tampak. Bentuknya bulat bergerombol, berpencar lalu pudar. Digiring hembusan oksigen menuju selatan. Mengoyak sebongkah daging merona membara yang berdenyut setiap sekon.

Di titik persimpangan antara dua serambi dan bilik. Berdiri harapan yang setengah terkubur. Merapuh selusin purnama tergadaikan. Oleh enggan yang berkepanjangan. Dilumat ragu teronggok di lorong sembilu.

Ruang bilik tampak dikelilingi pagar bambu. Lusuh memudar seiring waktu. Pagar dan penghalang sekedarnya. Semakin menyamarkan asa terhempas. Sampai kapan pagar bambu terpasang. Semoga pagar hati lekas terganti dengan besi yang kokoh. Sekarang sudah di Januari 2021.

Bandung Barat, 21-01-21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun