Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Ujung Rotan Ada Bui (Penjara)

25 November 2020   15:52 Diperbarui: 26 November 2020   08:51 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: UtakAtikOtak.com

Waktu itu, saya hanya mengangguk-anguk, pertanda mengerti. Tak ada bantahan atau protes. Sebab. Saya beranggapan bahwa perkataan guru pasti benar, tak mungkin salah.

**

Benarkah, kata di ujung rotan ada emas itu mengandung kebaikan?

Bisa iya. Bisa juga tidak. Mengapa?  Barangkali, bagi guru. Bisa Iya, karena mengaggap kata tersebut baik sebagai ungkapan didikan, agar anak tak nakal.

Kata-kata itu, pun dimaklumi oleh orang-orang tua di zaman saya sekolah. Sehingga ketika ada anaknya di pukul dengan rotan oleh guru. Orang tua, akan berkata ke anaknya. Memang kamu nakal makanya di pukul oleh guru, kamu harus tahu, di ujung rotan gurumu itu ada emas. 

Saya sempat bertanya kepada salah satu  orang tua. sebut saja namanya Indy (bukan nama sebenarnya) Apakah kata di ujung rotan ada emas yang dulu di ucapkan oleh guru sekolah, itu baik sebagai didikan untuk anak?  Dia menjawab  baik. Malah perlu, kata-kata itu di pakai oleh guru sebagai didikan.

Waktu saya sekolah, kata itu sering di ucapkan guru setelah memukul kami. Dan tak ada masalah dengan kami. Harusnya anak-anak sekolah sekarang pun di didik dengan kata-kata tersebut. Ujarnya.

Dia melanjutkan. Sekarang, anak-anak terlalu dimanjakan. Makanya, mereka berani melawan, sampai-sampai ada yang memukul gurunya. Harusnya tak ada Undang- undang perlindungan anak. Dengan adanya Undang-undang itu, kelihatan anak-anak sekarang bertambah bandel. Guru pun sekarang tak bisa berbuat apa-apa. Kalau anak itu nakal dan guru memukulinya. Ia akan mengadu ke orang tuanya, lalu guru itu akan di laporkan ke polisi.

Namun, Ada juga orang tua yang mengatakan bahwa kata-kata itu, tak baik/ tidak tepat. Menurutnya kata itu, tak bisa diberlakukan Umum kepada setiap anak didik. Tak setiap anak dapat memahami dan mengerti kata-kata tersebut. Apalagi di usia sekitaran enam sampai sepuluh tahun.

Dia melanjutkan. Penjelasan bahwa dalam pukulan terdapat rasa sayang. Tak semua anak mengerti itu. Yang anak-anak tahu, bahwa  pukulan itu menandakan ia bandel, bodoh atau nakal. Sehingga berdampak pada psikologi mereka.

Jadi sebaiknya kata-kata tersebut dihilangkan. Kalau itu masih di ucapkan, saya khawatir bukan lagi "di ujung rotan ada emas".  Tapi "di ujung rotan ada Bui (penjara)". Pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun