Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

People Development Transformation Bagi Guru PAUD

16 Juli 2025   23:54 Diperbarui: 16 Juli 2025   23:54 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru hari ketiga kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran 2025-2026 dimulai. 

Sebagaimana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah lebih familier dengan MPLS adalah masa para siswa belajar beradaptasi dengan lingkungan baru. Bagi anak usia PAUD masa MPLS ini adalah masa mengenal lingkungan dari lingkungan rumah yang terdiri dari keluarga inti ke lingkungan baru bernama sekolah. 

MPLS ini adalah masa-masa anak yang baru mengenal apa itu sekolah akan menimbulkan beberapa reaksi yang muncul secara alami. 

Bagi anak yang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru akan segera bisa bersosialisasi dengan teman baru, Guru baru dan lingkungan belajar. Namun, ada juga anak yang perlu penyesuaian beradaptasi dengan lingkungan sekolah. 

Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga inti dan jarang bersosialisasi di lingkungan rumah akan mengalami hambatan dengan lingkungan baru. Reaksi anak berbeda satu dengan lainnya. Ada yang menangis  karena takut keramaian, ada yang membaur dengan teman-teman dan ada juga yang masih menempel dengan pengantarnya. Hal ini sudah menjadi pemakluman bagi lingkungan sekolah manakala tahun ajaran berganti.

Guru harus memiliki tip dan trik tertentu untuk bisa mengambil hati para pemilik postur tubuh yang masih imut-imut. Di hari pertama MPLS akan ditemui anak yang masih menangis karena khawatir ditinggal oleh pengantarnya apakah itu Mama, Papa, Nenek, dan anggota keluarga lainnya yang penuh semangat mengantarkan pertama kali Ananda tercinta ke sekolah. 

Gerakan Ayah mengantar ke sekolah di hari Pertama MPLS atau pun anggota keluarga menjadi suatu momen yang akan membuat anak merasa aman dan nyaman. 

Di pekan pertama MPLS ini bukan hanya anggota keluarga yang ingin melihat bagaimana anak mulai mengenal lingkungan baru bernama sekolah. 

Para pemangku kebijakan dinas pendidikan pun ikut meramaikan MPLS di sekolah. Para tamu dinas ini memiliki tujuan mengawasi program MPLS apakah sudah sesuai dengan kebijakan yang berlaku. 

Di hari pertama kegiatan MPLS sekolah kami mendapat kunjungan kerja dari bapak Kasie PAUD. 

Beliau datang pagi sekali jam 07.10 sudah sampai di sekolah. Beliau bertanya apakah siswa PAUD kami sudah mulai menerapkan jam belajar pukul 06.30?

Siswa PAUD dengan rentang usia 4-6 tahun sebagian belum bisa menyesuaikan kondisi pemberlakuan kebijakan baru terkait jam belajar lebih awal. 

Dasar pertimbangan di lembaga kami karena kondisi anak yang harus bangun lebih awal sesuai program  penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat belum bisa diterapkan. Pengalaman dari siswa yang bangun pagi untuk salat Subuh dan belajar makan Sahur di Ramadan lalu bersama keluarga dengan tidak tidur lagi, ketika jam belajar anak tersebut akan tertidur di kelas atau tertidur kembali di rumah susah untuk di bangunkan dari tidurnya. 

Pada akhirnya kami memutuskan untuk merubah jam belajar dari pukul 07.15 hingga pukul 10.15 WIB. Perlu sosialisasi terlebih dahulu terkait kebijakan jam belajar sebagaimana arahan Gubernur. 

Di hari ketiga MPLS sekolah kami mendapat kunjungan kembali dari Penilik. 

Kali ini bapak Penilik menanyakan tentang People Development Transformation bagi Guru PAUD. 

Kami terlibat perbincangan serius pagi-pagi. 

Apa itu People Development Transformation?

Apa dampaknya bagi Guru PAUD?

People Development Transformation menurut artinya adalah proses pengembangan SDM. 

Mengutip perkataan bapak Penilik tentang SDM Guru yang menjadi bahan diskusi serius kami diantaranya : "Bagaimana kesiapan SDM Guru untuk memiliki inovasi dengan perkembangan dunia pendidikan yang dinamis?"

Diskusi kami sangat menarik karena salah satu kompetensi Guru yang harus dikuasai diantaranya inovasi pembelajaran. 

Inovasi pembelajaran yang harus dimiliki oleh seorang Guru PAUD di era digitalisasi ini harus melek IT. 

People Development Transformation yang dimaksud adalah bagaimana kesiapan Guru PAUD bisa menggunakan media digital berupa laptop dan perangkat elektronik lainnya yang berhubungan dengan laptop. 

Guru yang memiliki semangat inovasi akan mau belajar bagaimana mengoperasikan sistem laptop atau komputer untuk memudahkan dalam administrasi kelas atau pembuatan media. 

Guru yang inovatif akan belajar bagaimana bisa menggunakan mesin printer yang sudah tersedia di sekolah sebagai sarana prasarana lembaga untuk memfasilitasi Guru menyambut kesiapan People Development Transformation. 

Sekolah sudah berupaya melengkapi sarana prasarana yang menunjang kegiatan proses belajar secara digitalisasi. 

Apakah Guru siap untuk menjadi bagian transformasi perubahan?

Menjadi agen perubahan akan mengalami pro dan kontra. 

Memang sejatinya perubahan perlu proses dan bukannya protes. 

Proses menjadi People Development Transformation bukan suatu hal yang terjadi secara instan. 

Di lapangan akan mengalami benturan dengan pemberlakuan sebuah kebijakan. 

Dinamika ini perlu dijadikan agenda rapat kerja Guru. 

Guru yang tidak mau berinovasi akan mengalami hambatan dalam memberikan pengajaran di kelas. 

Guru yang tidak mau berinovasi perlu diberikan pendampingan khusus dan waktu tertentu untuk merubah pola berpikirnya. 

Pada rapat kerja perlu diidentifikasi akar masalah yang menjadi alasan Guru belum tersentuh untuk berubah. 

Apakah Guru masih dengan pesona zona nyamannya dan takut untuk melangkah menjadi agen perubahan?

Di sinilah peran Kepala Sekolah dan Penilik untuk melakukan pendampingan bagi Guru agar siap menjadi People Development Transformation dengan melakukan Coaching di satuan pendidikan. 

Motivasi ekstrinsik dari Kepala sekolah dan penguatan yang diberikan oleh Penilik sebagai pemangku kebijakan menjadi salah satu bagian dari proses Coaching. Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk Up-Grade Guru adalah membangun budaya Refleksi di satuan pendidikan. Melakukan training pelatihan seputar inovasi pendidikan akan menjadi sebuah program kerja yang bisa menjadi motivasi bagi Guru untuk menjadi agen perubahan.

Melakukan perencanaan pembelajaran, melakukan analisis SWOT, membuat asesmen, melakukan diferensiasi pembelajaran adalah bagian dari proses Guru dalam berinovasi. Refleksi diri juga merupakan bagian terpenting Guru untuk menjadi People Development Transformation. 

Bagaimana merancang Iklim Sekolah aman, melakukan supervisi akademik, merancang pembelajaran kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan fasilitas sekolah dalam hal sarana prasarana digital, mengaktifkan komunitas belajar baik di satuan pendidikan atau antar lembaga, pelibatan keluarga di satuan pendidikan adalah faktor-faktor pendukung operasional demi terwujudnya Sekolah yang kita Cita-citakan. 

Desain besar ini tentunya akan terwujud manakala People Development Transformation dalam hal ini Guru sebagai SDM yang ingin menjadi agen perubahan ikut terlibat langsung. 

Guru yang dinamis adalah sosok manusia pembelajar sepanjang hayat. 

Segala perubahan besar dimulai dari hal yang terkecil. 

Pemantauan dari Kepala Sekolah dan Penilik secara berkala menjadi suatu bentuk kepedulian terhadap kinerja Guru yang haus akan perubahan. Mari bersinergi demi mewujudkan suatu perubahan bernama inovasi transformation dalam dunia pendidikan.

Perubahan di mulai dari diri sendiri, di mulai saat ini,  dan etos yang kuat untuk melakukan kinerja lebih baik.

Pastikan Anda menjadi salah satu People Development Transformation tersebut.

#KOMPETRA

#PeopleDevelopment

#PeopleTransformation

#IndonesiaEmas2045

#HUTKemerdekaanRIke80

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun