Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersahabat dengan Malam

24 Juni 2019   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2019   06:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: steemit.com

Saat umurku 6 tahun, aku begitu takut ketika malam hari tiba. Kegelapan terlalu menyeramkan untukku yang masih terlalu pengecut ini. Suara hewan, dedaunan yang menari karena angin, dan rintik ketika hujan benar-benar membuatku berharap bahwa pagi akan segera tiba. 

Saking takutnya dengan malam, aku pernah menahan pipis selama hampir 7 jam. Pukul 10 malam aku terbangun dari tidur karena ingin pergi ke kamar mandi, namun kuurungkan hal itu karena biasanya disana ada suara burung yang mencengkam seperti suara hantu di pohon. 

Alhasil, semalaman aku tak bisa tidur. Beruntung aku tak sampai ngompol. Andaikan ngompol, pasti bakalan kena marah sama papa dan mamaku.

Kenangan itu telah berlalu, kini aku tak akan pernah lagi takut dengan hal-hal mistis. Malam merupakan kawan sejatiku. Sebagian besar, aku bekerja di malam hari. Mulai dari translate, hingga edit naskah. 

Kenapa harus malam hari? Karena malam hari merupakan waktu yang cocok untuk bekerja dengan damai, sepi, dan tenang. Ditemani secangkir kopi, aku dapat bekerja hingga pukul tiga pagi.

Sebagai seorang freelance, pekerjaanku kadang tak menentu. Terkadang bekerja seharian sampai lupa makan dan minum, tetapi juga pernah seharian tanpa satu pun pekerjaan hingga aku benar-benar bosan dan bermalas-malasan seharian.  

Malam ini, aku mengejar deadline terjemah artikel bahasa Jerman yang akan ku kirim esok hari. Seorang mahasiswa S1 dari tadi memberikan pesan kepadaku bahwa terjemah itu harus segera selesai esok hari karena akan digunakan sebagai bahan refrensi penelitian. 

Tentu saja aku bisa menyelesaikan, asalkan upah yang diberikan sesuai. Menjadi seorang penerjemah bahasa mempunyai tantangan sendiri. Disamping menerjemahkan kata, aku juga dituntut untuk menerjemahkan sesuai dengan frasa, dan tata bahasa yang berlaku agar menjadi kalimat runtut, sehingga mudah dibaca. 

Menurutku, ada beberapa bahasa yang sulit, diantaranya bahasa Jerman, Prancis, dan Jepang. Karena sebab itulah aku memasang tarif mahal untuk ketiga bahasa itu.

Hening malam membuatku tak sadar bahwa waktu begitu cepat berlalu, hingga tak terasa naskah berbahasa Jerman sudah siap ku kirim lewat email. Selesai sudah pekerjaan ku hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun