Mohon tunggu...
Ade Sansuniar
Ade Sansuniar Mohon Tunggu... Wiraswasta

Wirausaha UMKM yang sedang membangun usaha setelah covid19.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

10 Hal Membuat Interview Gen Z Kerja Gagal

12 April 2025   13:20 Diperbarui: 12 April 2025   14:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa Interview kerja ( sumber: AI images )

Interview kerja adalah gerbang utama para Gen Z saat menuju karier impian. Sayangnya, banyak kandidat gagal di tahap krusial ini bukan karena kekurangan skill, melainkan akibat kesalahan mendasar yang sebenarnya bisa diatasi. Kegagalan dalam wawancara kerja seringkali berakar pada tidak profesional, minimnya persiapan, dan kurangnya pada pemahaman tentang etika dan ekspektasi perekrut kerja.

 Ironisnya, proses penting ini seringkali disepelekan, berujung pada hilangnya peluang emas.

Inti dari interview kerja adalah evaluasi menyeluruh terhadap kandidat, meliputi keahlian teknis, kepribadian, kemampuan komunikasi, dan kesiapan mental. Setiap Kegagalan bukanlah kebetulan semata. Ada pola kesalahan berulang yang menjadi batu sandungan utama. Artikel ini akan mengupas tuntas 10 penyebab umum kegagalan interview kerja, sebuah refleksi penting bagi siapa pun yang sedang atau akan mencari pekerjaan.

10 Hal Yang Umum Membuat Gagal  Saat Interview

Berikut adalah daftar 10 hal yang penting  membuat interview kerja para Gen Z menjadi gagal total.

1. Penampilan Berantakan & Sikap Tidak Profesional


Kesan pertama begitu menggoda, pada  selanjutnya terserah. Datang ke interview dengan pakaian kusut, sepatu kotor, atau rambut acak-acakan mengirimkan sinyal kurangnya penghargaan terhadap peluang kesempatan yang diberikan. Lebih fatal lagi jika menunjukkan sikap arogan, tidak sopan, atau abai terhadap etika dasar. Sikap buruk secepat kilat memupuskan harapan untuk diterima.

2. Minimnya Antusiasme: Tunjukkan Semangat!


Pewawancara mencari kandidat tampil bersemangat dengan posisi pekerjaan yang ditawarkan. Tatapan kosong, ekspresi datar, atau jawaban lesu mengindikasikan ketidakseriusan. 

Tunjukkan antusiasme melalui kontak mata, senyuman tulus, dan jawaban yang hidup.

3. Komunikasi Buruk: Sampaikan dengan Jelas dan Efektif


Komunikasi yang buruk adalah jalan  penghalang besar. Berbicara terlalu pelan, intonasi monoton, atau jawaban berbelit-belit mencerminkan kurangnya persiapan dan kepercayaan diri. Saat menjawab pertanyaan, tetap tenang, bicaralah dengan jelas, dan fokus pada poin utama.

4. Buta Informasi Perusahaan: Riset Itu Wajib!


Tidak meluangkan waktu untuk riset tentang perusahaan adalah kesalahan fatal. Wajib mengetahui visi, misi, bidang usaha, dan budaya kerja perusahaan. Ketidaktahuan ini menunjukkan pelamar kurang pada minat dan kesiapan. 

Pewawancara akan meragukan komitmen.

5. Surat Lamaran Asal-asalan: Cerminan Kesungguhan


Surat lamaran yang ditulis terburu-buru, tidak rapi, atau menggunakan bahasa yang tidak profesional bisa menjadi alasan penolakan instan. Surat lamaran adalah representasi pertama keseriusan. Pastikan bebas dari typo dan tata bahasa yang baik.

6. CV Bertele-tele atau Minim Informasi: Singkat, Padat, dan Relevan!


CV yang terlalu panjang dan tidak disusun terstruktur menyulitkan perekrut untuk  menemukan informasi penting.

 Sebaliknya, CV yang terlalu singkat juga menimbulkan pertanyaan. Buat CV yang ringkas, jelas, dan menyoroti pengalaman serta keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar.

7. Tidak Menyebutkan Posisi yang Dilamar: Fokus Itu Penting!


Kesalahan mendasar lainnya adalah tidak mencantumkan posisi yang diinginkan. Ini membuat  bingung dan menunjukkan kurangnya fokus serta tujuan karier yang jelas. Sebutkan posisi yang dilamar kerja dengan spesifik.

8. Menolak Tugas Perusahaan: Tunjukkan Fleksibilitas


Menolak deskripsi pekerjaan secara halus atau terang-terangan mencerminkan tidak fleksibel dan kurangnya motivasi untuk berkembang. Perusahaan mencari kandidat yang adaptif dan bersedia menjalankan tugas sesuai kebutuhan.

9. Menolak Penempatan di Luar Kota Tanpa Alasan Kuat: Pertimbangkan Komitmen


Menolak penempatan di luar kota tanpa alasan yang kuat bisa diartikan kurangnya komitmen terhadap perusahaan. 

Pertimbangkan fleksibilitas dan tunjukkan kesediaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan perusahaan.

10. Meminta Gaji Tidak Realistis: Kenali Nilai Diri dan Standar Industri


Meminta gaji jauh di atas standar dari perusahaan tanpa justifikasi yang kuat bisa dianggap tidak realistis. Lakukan riset tentang standar gaji untuk posisi dan pengalaman. Tunjukkan pemahaman tentang nilai diri secara proporsional.

Kesimpulan: Persiapan Matang Kunci Sukses Interview


Menghindari 10 kesalahan di atas adalah langkah awal menuju kesuksesan interview kerja. Persiapan matang, sikap profesional, komunikasi efektif, dan pemahaman tentang perusahaan adalah kunci utama.

Jadikan setiap interview sebagai peluang kesempatan belajar dan tunjukkan potensi terbaik!

 


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun