Mohon tunggu...
Andika Firmansyah
Andika Firmansyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pengarang puisi yang akan mahsyur

Tanyakan pada Tuhan tentang saya lewat doa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seandainya Pagi

7 Juni 2020   14:35 Diperbarui: 7 Juni 2020   14:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari memijar cahaya keemasan,

elok cakrawala merona ketika fajar menjelma.

Mendengar suara sukma,

terhirup dalam aroma nafas berbalut asa dan hawa surga.

Bunga merekah di taman asri,

karena embun gemericik menjadi elegi menyambut hari.

Manja menari-nari gemulai,

burung gereja berterbangan menghapus dahaga mata ketika terjaga.

Pesona alam membahana,

tercibir gairah langkah mengayun sepanjang cita terukir doa.

Syair menggema, menghibur semesta,

menyanjung mahakarya Sang Pencipta dalam lukisan panorama.

Waktu bergulir memberi cerita,

seraya berpaling pada kepingan semangat membara--bergelora.

Hati terpana pada bias cahaya,

melintasi jagad raya seiring semilir angin menghempas segala duka.

Perlahan jemari meraba,

jejak hiasan angkasa yang lelap terbawa sepenggal mimpi malam tadi.

Langit berselimut hangat dan bernaunglah seisi bumi,

hingga tersirat makna dari sebuah keindahan.

Menyapa rindang pepohonan,

melambai--berirama senada dengan suara syahdu penghibur jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun